Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Semangat 😄

Sore itu, kami berboncengan motor berdua. Kemudian makan bersama dan mengobrol. Sudah enam tahun pernikahan dan hal-hal kecil masih terasa spesial. Jadi orang tua tidak ada rehatnya. Setiap hari harus bekerja mencari nafkah lalu pulang mengurus anak kita dengan segala kebutuhannya. Tak jarang ada perasaan lelah dan jenuh. Tapi semua pun harus dikesampingkan demi si buah hati. Semoga selalu sehat ya papa, mama dan Ucay.

Hari Ibu

Selama ini tidak pernah ada yang secara khusus mengucapkan hari ibu padaku atas apa yang telah aku lalui. Anak laki-lakiku juga baru berusia dua tahun dan entah apakah aku bisa mengharap ucapan darinya saat besar nanti—karena terkadang anak laki-laki sulit mengungkapkan rasa sayang secara verbal, meski aku pasti akan suka. Tapi hari ibu tahun ini, aku merasa jadi bagian komunitas besar ibu-ibu di seluruh dunia. Hari ibu tahun ini juga terasa ramai dan spesial karena ada perayaan khusus di tempat kerjaku. Ibu-ibu dharma wanita dan ikatan wanita mengorbankan waktu untuk mengatur acara makan siang bersama dengan dresscode baju nasional. Mungkin ini juga yang membuatku berharap hari ini lebih dari sekadar hari Jumat biasanya. Tapi... meski tanpa ucapan dan hadiah, aku bertekad akan terus hidup sebagai seorang ibu. Aku harus hidup. Aku selalu berdoa kepada Tuhan agar usiaku panjang, sehat, dan bermanfaat. Untuk anakku. Karena hanya aku yang bisa menjaga dan menjadi dunianya. Selamat hari ib

Orang terkaya sedunia

​Suatu malam, suamiku memberi uang yang lebih banyak dari biasanya. Alhamdulillah. Rejeki yang tidak disangka-sangka. Sepertinya malam itu adalah saat bulan purnama ke-sembilan. Wajahku jadi cerah dan sumringah. Langsung terbayang di benakku mau ‘kuapakan pemberiannya ini. Yang terlintas pertama kali tentu saja mengisi pundi-pundi rekening kami yang kembang kempis. Kadang penuh hingga mau tumpah, kadang pula dirogoh-rogoh dalam untuk mencari isinya. Tentu saja seringnya yang pertama. Aamiin yaa Robbal ‘alamiin.  Yang kedua, ingin sekali aku menambah koleksi baju batik dari tempat langgananku. Setiap lewat sana, mataku otomatis melirik koleksi terbaru mereka. Jika ada yang bagus, tak serta merta langsung aku beli. Aku selalu menunggu momen yang tepat. Misalnya saat sedang galau gundah gulana, saat suamiku rajin belanja, atau saat rasanya bajuku itu-itu saja. Mungkin karena sekarang punya uang lebih, aku jadi merasa bajuku terlalu sedikit. Maka, secara retoris aku minta izin pada suamiku

Sepertiga malam, sebelum subuh

​Seperti biasa, dalam waktu yang longgar kusempatkan bercengkrama dengan ibunda via telepon. Aku menceritakan hiruk pikuk aktivitas harianku, bumbu-bumbu dalam pekerjaan, juga hajat dan cita-citaku yang belum tercapai. Khusus untuk poin terakhir, aku memohon restu dan doa ibuku. Tentu tanpa diminta, seorang ibu akan selalu menguntai doa untuk anak tercinta. “Permintaan kita banyak, tapi Allah Maha Kuasa. Allah mendengar doa-doa kita. Bangun malam, sebelum subuh. Allah secara khusus mendengarkan doa hamba-Nya. Minta semuanya. Insya Allah dikabulkan”.   Sesungguhnya Rabb kami yang Maha Berkah lagi Maha Tinggi turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga akhir malam, lalu berfirman ; barangsiapa yang berdoa, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang memohon, pasti Aku akan perkenankan dan barangsiapa yang meminta ampun, pasti Aku akan mengampuninya”. [Shahih Al-Bukhari, kitab Da’awaat bab Doa Nisfullail 7/149- 150] Kadang kita susah payah berusaha. Pagi jadi malam, malam jad

Aku mencintaimu sore ini

​Ku awali Juli ini dengan menyendiri. Hari ini aku me-time. Aku pergi massage dan creambath. Setelah selesai, aku jalan kaki mengiringi matahari sore kemudian masuk ke suatu tempat yang baru saja aku temui. Seraung. Aku memesan makan di kasir, membayarnya lalu duduk di satu kursi yang menarik untukku. Aku duduk sendiri, termenung, menunggu pesanan, sambil memikirkan hidupku yang indah. Meski banyak hal yang terjadi, berbagai pencapaian masih harus kuraih, tapi aku masih bisa menikmati kopi di sore hari. Aku tetap bebas memilih menu breakfast di tempat ini meski sudah pukul 16.00. Aku bersyukur kepada Tuhan atas kehidupan ini. Juga, yang terspesial dalam hidupku, aku berterima kasih kepada kekasih hati. Tanpanya tak akan kudapatkan ketenangan hati barang sejenak. Panasnya hari tak harus kurasakan karena dia yang menanggungnya. Beratnya hidup tak kurasakan karena dia yang memikulnya. Dan aku tak bisa membayangkan hari-hari yang harus aku lalui jika berdiri sendiri di ujung bumi. Hingar b

Merawat gigi bayi dan balita (2)

​Menulis pengalaman ini jadi membuatku flashback. Saat anak lahir, bukan hanya sang anak yang belajar tapi ibu dan bapaknya juga. Meski sambil tegopoh-gopoh, emosi sana-sini, tangis dan ceria yang campur aduk, pada akhirnya semua jadi kenangan. Maka mari menorehkan kenangan yang indah. Masa bayi dan balita tidak bertahan lama huhuhu sedih. Anyway, gigi Ucay tumbuh di usia 11 bulan. Alhamdulillah tidak ada kondisi demam dan rewel. Hanya saja Ucay yang biasanya teramat doyan makan, tiba-tiba jadi sulit buka mulut. Dan saat aku cek gusi bagian depannya, ada titik putih yang mencoba naik ke permukaan. Wah gigi susu pertama Ucay 😁 Antara senang dan bingung, aku tetap membersihkan mulut Ucay seperti biasa. Menurut artikel yang kubaca, anak sudah harus diberikan pasta gigi berfluoride sejak awal tumbuh gigi. Tapi aku dan banyak ibu baru pasti takut akan efek sampingnya. Meskipun begitu, aku tetap membeli sikat dan pasta gigi berfluoride merk Jordan. Saat gigi barunya terlihat, aku sudah mula

Merawat gigi bayi dan balita (1)

​Merawat gigi bayi dan balita memang tricky. Awal punya anak, rasanya masih takut-takut untuk bersihin rongga mulutnya. Tapi sekarang, si anak sudah 2 tahun dan alhamdulillah tidak ada tanda karies alias kerusakan gigi sama sekali di giginya. Sebenarnya masih terlalu dini untuk dikatakan berhasil merawat giginya karena perjalanan masih panjang menuju gigi dewasa. Aku juga bukan healthcare professional tapi aku mau sharing saja pengalamanku. Juga sebagai pengingat kalau nanti Allah memberi anak kedua hehe. Jadi akan saya tulis versi fullnya. Oke kita mulai. Sebenarnya saat baru lahir kita sudah harus membersihkan rongga mulut bayi. Tidak hanya lidahnya, gusi dan langit-langit mulut juga perlu dibersihkan secara rutin. Kenapa dan belum ada gigi? Iya tapi sisa susu perlu dibersihkan agar tidak tumbuh jamur. Jamur biasanya berwarna putih-putih di dalam mulut bayi. Kalau dibiarkan akan bertambah banyak, jadi sariawan dan harus minum antibiotik. Duh kasian ya karena pasti perih dan bayi jadi

Spontanitas

​**disclaimer** Konten ini tidak mengandung flexing. Nama produk dan merk dagang disebutkan untuk mendukung narasi yang akan diberikan. Becanda guys. Karena konten ini sebagian besar untuk Kautsar, maka aku merasa bebas namun tetap pantas untuk dibaca. Oke. Suamiku orang yang tak bisa ditebak. Atau mungkin belakangan ini aku yang tak dapat menerkanya. Namun sedari dulu, yang kutahu dia bisa mendadak dalam memutuskan dan melakukan apapun. Meskipun dalih-nya adalah “sebenarnya sudah dipikirkan namun tidak bilang”. Bukan hanya pribadinya yang spontan. Tempat ia bekerja dulu dan sekarang juga begitu. Tak jarang dinas luar kota baru baru diinfokan kurang dari 24 jam. Namun, begitulah ritme kerja para pejuang lapangan. Maka, makin sinergi lah kehidupan tiba-tiba yang menaunginya. Dunia memang penuh ketidakpastian, tapi sedikit perencanaan tentu bisa berpengaruh besar kan? Menurutku, yang punya golongan darahn A. Spontanitas itu sering juga membuatku kaget. Aku orang yang terorganisir dan har

Amazing two

​Anak ini, setiap hari mulai belajar kata demi kata. Mulai dari mendengarkan lalu menirukan dengan bahasanya sendiri. Anak ini mulai bisa merajuk, merayu dan bercanda. Tak jarang juga menangis histeris saat kemauannya tidak diberikan. Ya, anakku memasuki masa amazing two! Saya sering membaca artikel parenting tentang golden age, terrible two, grow spurt, threenager dan banyak lagi. Berbagai istilah digunakan untuk menandai milestone anak yang luar biasa. Pada dasarnya, anak lahir dalam keadaan suci. Hatinya bersih dan belum ternoda oleh dosa. Seiring bertambahnya usia, dia mulai berkembang. Dia mahir melihat, meniru, dan memiliki ide-ide brilian.  Kini di usia Ucay menginjak dua tahun, aku selalu dikagetkan oleh “skill” baru hampir setiap harinya. Dia sudah bisa makan sendiri, sudah bicara 3-4 kata dalam satu kalimat, dan mampu mengerjakan instruksi sederhana. Motoriknya juga sudah jauh berkembang pesat. Setiap hari dia meliuk-liuk menaiki sepeda roda tiga kesayangannya. Bayi ini kini

Bukan Mimi dan Mintuna

​Mimi dan mintuna adalah binatang dengan simbol kesetiaan dan cinta sejati. Kepiting yang sejak dulu aku sering baca kisahnya. Tapi apakah mimi dan mintuna pernah ditempa masalah? Setia bukan berarti tidak pernah bertengkar. Ketika dua sejoli sudah hidup berdampingan cukup lama, banyak hal yang tidak berubah namun memiliki pergeseran makna. Hal-hal yang dulu istimewa lama-lama jadi biasa saja. Satu dua perilaku yang dulu biasa, tak jarang malah jadi membuat murka. Kau yang dulu segalanya dan nomor satu, kini mau tak mau jadi ke seribu karena rutinitas yang membelenggu. Itulah manusia. Sikap dan pemikirannya selalu dinamis seiring dengan aktivitas, wawasan dan usia. Makin lama hidup bersama, maka makin “semena-mena” juga dalam bersikap. Dulu terbiasa makan dengan malu-malu, sekarang tak jarang “mukbang” bersama-sama. Saat dulu masih kalem menjaga sikap, kini mulai tampil apa adanya. Sampai, mungkin, sadar atau tidak, mulai “saling” menyakiti pasangan baik verbal maupun non-verbal. Terma

Tips-tips Pernikahan Langgeng

​Aku mengecek draft di akun blogspot ini. Ternyata, aku pernah menulis artikel dengan judul seperti di atas tapi belum aku post. Tips-tips dari seorang istri dengan pernikahan seumur jagung. Waktu itu, aku sangat yakin kalau pernikahanku langgeng tanpa masalah yang berarti. Waktu itu aku masih percaya bahwa jika masalah terbesar pernikahan adalah finansial. Sehingga dengan bertambahnya usia, meningkatnya pendapatan, tentu pernikahan cenderung baik-baik saja. Pikiranku waktu itu. Di usia pernikahanku yang ke-5 lebih 2 bulan, judul tersebut justru menjadi “klikbait”. Tak ada tips-tips yang baku untuk pernikahan dua insan. Semua pasangan bergelut dengan masalahnya masing-masing. Finansial ternyata bukan satu-satunya masalah utama. Ada masalah lain yang kadang sepele tapi jadi bumerang. Ada masalah yang sering dipendam dan lama-kelamaan jadi bom waktu. Ada masalah yang mungkin hanya dirasakan satu individu dan pasangannya malah tidak tahu. Maka tidak aneh bagiku sekarang, jika ada pasangan

My baby

Nowadays, I could not forget the old memory in my brain. Something I said old but still fully remember all the things happened. Ucay, inside my head, your first voice is always resounding. I remember the first time I saw you, my little baby. I stared at your tiny toes. I saw your small pale body. I heard your hard crying melody. I was a proud mom that called you my son.  I remember the struggle I suffer as a new mom. I cried day and night as you. I am scared, I worried, I was afraid that I could not become a good mother for you. But, when I saw your eyes, my hesitation was suddently gone.

30 jam

Kemarin pagi, pesan whatsappku masih terkirim meski tidak dibalas. Siang harinya, pesanku tidak terkirim. Sorenya telp suamiku tidak aktif. Aku putus komunikasi dengannya.  Semalaman aku menunggu kabar darinya. Tidur pun tak nyenyak karena menanti pesanku berbalas. Hingga aku tertidur dan terbangun paginya, belum ada kabar dari suamiku. Rasanya khawatir, bercampur bingung dan juga masih berharap kalau pesanku segera dijawab... Suamiku pergi dinas ke luar kota dua hari yang lalu. Sebelumnya, ia sudah mengabari saat baru tiba di sana. Tapi besoknya, aku sudah sulit berkomunikasi dengannya. Aku tahu, mungkin tidak ada sinyal yang tertangkap dari handphone-nya tapi aku khawatir karena biasanya dia akan mengabari terlebih dahulu.  Aku menjalani jam-jam yang tak tenang. Aku berusaha mengalihkan pikiranku dengan beraktivitas dan bermain dengan anakku. Tapi tentu saja, perhatianku masih tertuju ke sana. Aku seperti takut sendiri dan hilang arah. Dalam beberapa jam, pundakku bersandar tidak bis

Mudik

Idul Fitri besok insya Allah akan jadi pertama kali Kautsar mudik lebaran. Sedari sekarang hatiku sudah tak menentu. Bukan hanya karena tak sabar segera liburan, tapi juga khawatir akan kesehatan anakku. Pasalnya, bukan hanya satu kota yang akan dituju tapi tiga kota: bandara dan dua kampung halaman berjarak 5 jam serta harus bolak-balik dalam waktu kurang dari 2 minggu. Menurut yang aku pelajari, anak-anak cenderung lebih rentan di perjalanan. Faktornya berbagai macam misalnya saat di jalan biasanya anak tidak makan dan minum secara teratur dan sesuai porsinya, lalu tidak cukup istirahat (tidur siang/tidur malam), kondisi lingkungan/cuaca, polusi, dan banyak lagi. Apalagi orang tua juga pasti lelah sehingga tidak bisa totalitas. Memang banyak anak yang kuat saja di perjalanan, tapi dari yang kulihat, beberapa memiliki riwayat sakit atau pernah diopname. Tidak tahu sih berkaitan atau tidak. Tapi Ucay, alhamdulillah sangat jarang sekali sakit dan aku terus berdoa agar Ucay selalu sehat.

I am blessed and grateful.

Hampir tiap hari aku dibuat kagum oleh anakku. Ada saja hal baru yang ia kuasai. Hari ini anakku bisa pakai sendal sendiri. Belum lagi kosakatanya yang semakin lama kian bertambah. Masya Allah. Entah bagaimana rasanya aku harus bersyukur atas hadirnya dia di hidupku. Tiap hari kubilang pada tubuhnya yang mungil, dengan kerlingan bola mata besarnya yang sibuk memandang sana-sini, "Cay, makasih ya sudah jadi anak mama. Mama seneng banget ada Uvay di sini". Dia memang belum bisa menjawab tapi aku tahu hatinya akan hangat.  Terima kasih juga ya untuk suamiku. Meski tak hadir setiap hari karena kesibukan yang teramat sangat, tapi supportmu dalam pengasuhan insya Allah nomor satu. Contohnya dengan mendukung semua ilmu parenting yang aku terapkan, juga meng-acc semua produk perawatan untuk Ucay plus ada ART yang siap menemani hari-hari. Makasih ya sayang.

Mbah utiku

Sejak punya anak, aku jadi lebih sering kepikiran alm. mbah uti (-dibaca mbautik hihi). Mbah bener-bener selalu muncul di puing-puing ingatan kebahagiaan masa kecilku. Aku cucu pertama dan waktu itu cucunya baru dua, yang satu masih bayi. Makanya aku akrab sama mbah uti. Waktu aku TK dan SD, tiap malem minggu aku selalu nginep di rumah mbah. Kebetulan rumahnya deket sama rumahku. Paling sekitar 15 menit. Kalo aku gak kesana, mbah selalu nelp minta aku kesana hehe. Tentu aku suka sekali nginep di rumah mbah uti. Kalo liburan panjang, aku bisa full nginep di sana. Aku bisa mencicipi masakannya yang enak dan sering diajak ke Chandra (toserba, swalayan)/ke pasar dibeliin jajan sama mainan. Urusan jajan, aku suka minum susu. Seringnya beli susu ind*milk coklat sama melon. Yaampun. Makanya sekarang kalo ke alfa indo trus liat indomilk rasa melon, ada sedikit perasaan hangat di dada :) Mbah pinter banget jahit baju. Sering aku dibuatin baju lebaran. Bukan hanya satu tapi bisa sampai empat baj

Setor Tunai

Hari ini ada kejadian besar yang membuatku panik. Aku datang ke ATM untuk setor tunai. Karena jarang sekali menggunakan ATM di tempat itu, jadi aku coba setor dulu sebagian kecil. Aman. Aku coba sekali lagi dengan nominal yang hampir mirip, masih aman. Tanpa ragu aku masukkan semua uang yang mau aku setorkan. Voilaaa..mesinnya error. Transaksi dibatalkan tapi uangnya tidak keluar semua. Aku coba memasukan kembali kartu ATMku tapi mesinnya malah offline, tidak bisa digunakan. Aku sungguh panik dan menelepon suamiku. Lalu aku juga menelepon call center dengan gemetar. Saat itu sore hari. Bank juga sudah tutup. Sungguh pengalaman yang menegangkan sekaligus menyedihkan mengingat kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi. Selang 30 menit, aku sudah mulai tenang dan pasrah dengan keadaan. Aku mencoba mengikhlaskan keadaan ini, meskipun sangaaat sulit. Aku malah tidak enak hati dengan suamiku yang sudah bekerja keras siang dan malam untukku tapi uangnya sedang tertahan di ATM sana. Belu

Ucay, senang dan sedihku

Dua minggu ini rasanya berat. Banyak pekerjaan, masalah, dan pemikiran melanda. Mbak pengasuh Ucay pamit pulang, urusan kampus tiba-tiba banyak, belum lagi masalah internal dari benakku sendiri. Sore itu aku pulang ke rumah. Masih dengan pikiran yang ruwet. Aku duduk termenung di kasur. Tak lama, anakku datang menghampiriku. Dia memeluk kepalaku, menempelkan pipinya yg halus di wajahku. Entah kenapa semua masalahku tiba-tiba hilang. Aku sadar Ucay adalah rezeki terbesarku. Di antara banyak kenapa-kenapa yang ada di otakku, kehadiran Ucay seperti jawaban atas segalanya. Banyak hal yang tidak kudapat, tapi banyak pula yang aku miliki. Meski Ucay adalah sumber bahagiaku, kadang aku juga sedih memikirkannya. Aku sering sedih, belum bisa memberikan yang terbaik untuknya. Tapi aku pun harus belajar dari Ucay. Aku harus terus tersenyum, seperti senyumnya yang lebar di sore itu.

Arti Latsar untuk ibu-ibu (2)

Sebelum Latsar dimulai sebenarnya aku sudah "kena mental". Cerita angkatan-angkatan sebelumnya seperti momok yang selalu mengiringi penantianku. Tapi setelah aku sendiri menjalaninya, ternyata tidak seseram itu. Tahap demi tahap aku lalui. Mulai dari MOOC dan ujiannya. Lalu zoom-zooman dengan couch, mengerjakan tugas-tugas dan mulai menyusun rencana aktualisasi. Semua itu berjalan begitu saja dengan santainya. Sibuk memang, tapi tidak sesibuk yang ada di pikiranku masa dulu -kukira sampai tidak sempat bernafas lega. Di masa latsar itu, ternyata aku masih bisa membuat cireng. Masih sempat menonton series netflix bahkan beres-beres dan mengungsi 1 malam karena rumahku pernah kebanjiran. Saat masa latsar itu juga aku baru menerima mbak baru untuk si ucay. Rasanya sudah pasrah Lillahi ta'alaa. Sudah tidak tahu apakah harus percaya ke pada si mbak ini atau tidak. Apakah mbak ini akan betah atau tidak. Apakah rajin, jujur dan berniat lurus bekerja. Entahlah. Saat itu yang terpe

Arti Latsar untuk Ibu-ibu (1)

Seperti yang sudah umum terjadi, jika seseorang dinyatakan diterima pada seleksi CPNS dan pemberkasan telah lengkap, seseorang tersebut harus menjalani masa probation. Rata-rata satu tahun. Orang tersebut masih berstatus  CPNS. Ada C-nya, alias calon. Itulah kenapa seleksinya dinamakan seleksi CPNS dan bukan seleksi PNS. Aku dulu bingung tentang itu. Meskipun muaranya tetap menjadi PNS, tapi ada beberapa syarat tambahan bagi para CPNS 80% untuk bisa menjadi 100%. Syarat utamanya adalah mengikuti dan lulus latsar CPNS. Kalau dulu sepertinya disebut diklat prajabatan. Nah, latsar CPNS ini durasinya bervariasi tergantung instansi yang mengadakan tapi kira-kira selama 1-3 bulan. Dalan kurun waktu tersebut, pada "coachee" atau peserta latsar akan dikelompokkan dan dibimbing oleh seorang couch dari instansi penyelenggara Latsar (widyaiswara) serta mentor dari instansi tempat mereka bekerja. Selama periode Latsar, para peserta disuguhi materi, penugasan, pertemuan online dan juga of

Hernia Abdominalis

Ini hari pertama di tahun 2023. Tahun ini merupakan awalan baru untuk tugas yang sepertinya tidak mudah. Tahun ini juga sebagai pengingat bahwa meskipun dengan modal "sambat" siang dan malam, kepala "nyut-nyutan" pagi dan petang, 2022 sudah terlewati dengan baik. Maka, 2023 juga pasti, insya Allah, bisa kita jalani dengan hati yang lebih lapang dan jiwa yang lebih kuat. Sore ini aku sedang tiduran dengan memeluk anakku. Dia tiba-tiba terbangun dan menangis. Seperti biasa, dia akan mencari mamanya saat bangun tidur. Kemudian tidur kembali sambil menyusu. Lima hari ini aku dan mas libur bekerja. Kami berjalan-jalan ke luar kota selama 2 malam kemudian sisanya dihabiskan di kota tercinta, Samarinda. Tak terasa anak kami makin bertumbuh menjadi anak yang pintar dan cerdas. Dia sudah paham dengan instruksi dan banyak hal yang aku ucapkan. Dia juga mulai belajar mengikuti kata demi kata yang ia dengar. Masya Allah. Usia 1+ memang tahun emas bagi pertumbuhan manusia. Aku j