Langsung ke konten utama

Merawat gigi bayi dan balita (2)

​Menulis pengalaman ini jadi membuatku flashback. Saat anak lahir, bukan hanya sang anak yang belajar tapi ibu dan bapaknya juga. Meski sambil tegopoh-gopoh, emosi sana-sini, tangis dan ceria yang campur aduk, pada akhirnya semua jadi kenangan. Maka mari menorehkan kenangan yang indah. Masa bayi dan balita tidak bertahan lama huhuhu sedih.


Anyway, gigi Ucay tumbuh di usia 11 bulan. Alhamdulillah tidak ada kondisi demam dan rewel. Hanya saja Ucay yang biasanya teramat doyan makan, tiba-tiba jadi sulit buka mulut. Dan saat aku cek gusi bagian depannya, ada titik putih yang mencoba naik ke permukaan. Wah gigi susu pertama Ucay 😁


Antara senang dan bingung, aku tetap membersihkan mulut Ucay seperti biasa. Menurut artikel yang kubaca, anak sudah harus diberikan pasta gigi berfluoride sejak awal tumbuh gigi. Tapi aku dan banyak ibu baru pasti takut akan efek sampingnya. Meskipun begitu, aku tetap membeli sikat dan pasta gigi berfluoride merk Jordan. Saat gigi barunya terlihat, aku sudah mulai menggunakan sikat tanpa pasta gigi. Itung-itung untuk latihan dulu. 


Saat ulang tahun Ucay yang pertama, aku mulai intens mencari ilmu tentang pasta gigi. Aku bertanya ke beberapa teman yang berprofesi dokter, fluoride aman saja jika dipakai sesuai ambang batas. Bahkan tanpa fluoride maka gigi menjadi kurang terproteksi. Aku makin yakin lagi setelah melihat penjelasan dokter gigi yang kece banget di instagram @littletoothfairy. Jadi email gigi sudah mulai terlarut saat pH mulut di bawah 5,5. Bayangkan mudahnya email gigi ini terkikis dan rusak. Apalagi kalau anak suka makanan manis dan jajanan yang notabene ber-pH rendah. Nah fluoride bisa memproteksi gigi dan membuat pH mulut tidak lagi asam. Batas aman konsumsi fluoride adalah 5 mg/bb/hari. Takarannya adalah satu biji beras untuk anak di bawah 3 tahun. Nah misal badan anak 10 kg maka batas amannya 50 mg per hari. Satu biji beras ini hanya 1-2 mg jadi insya Allah masih aman jika tidak sengaja tertelan. Tapi jangan lupa, bisa jadi anak mendapat asupan fluoride dari sumber lainnya jadi perlu diperhatikan batasnya. Nah terlalu banyak mengkonsumsi fluoride bisa menyebabkan fluorisis. Muncul warna putih yang stain di gigi dan  merusak estetika gigi. Bisa googling ya dampak dan gejala lainnya.


Karena parnoan maka di usia satu tahun 1 bulan, aku mulai memberi pasta gigi ke Ucay sebanyak setengah biji beras. Setelah itu, sikat gigi dibilas dan mulut diusap menggunakan air minum dengan jari atau sikat gigi tadi soalnya Ucay belum bisa berkumur. Setiap hari aku menyikat gigi Ucay 2-3 kali yaitu saat pagi dan sebelum tidur serta mandi sore. Aku hanya menggunakan pasta gigi berfluoride saat pagi dan malam hari sedangkan sore hari menggunakan yang non-fluoride atau air saja.


Di usia Ucay 1,5 barulah aku tambah takarannya menjadi 3/4 biji beras hahaha seberapa ya itu. Pokoknya sedikit lebih banyak dari sebelumnya. Di usia ini Ucay sudah mulai makan dengan banyak variasi. Jadi aku lebih telaten merawat giginya. Awal-awal emosinya terbentuk, Ucay sering menolak sikat gigi. Sejak dulu pun sebenarnya sering menolak tapi tidak se-ekstrem ini. Motoriknya sudah lebih baik jadi penolakannya lebih kuat berupa gerakan berulang, masif dan pergi berlarian menjauh. Bahkan pernah 3 hari tidak sikat gigi sama sekali. Akhirnya aku extra merayu bahkan “pemaksaan” dulu huhuhu. Sedih sekali waktu itu. Tidak jarang ada jerit-jerit tangis padahal cuma mau sikat gigi.


Tapi lama-lama, si anak sholih ini sudah tahu rutinitasnya sikat gigi. Bahkan kalau malam hari, dia tahu kalau dia harus rebahan di kaki mamanya dan disikat giginya. Masya Allah. Kebiasaan ini alhamdulillah terus berlanjut sampai sekarang. Mudah-mudahan gigi Ucay tetap aman sampai seterusnya. Tips-tips dari aku:

1. Ibu dan ayah selalu memberi contoh sikat gigi secara “live”

2. Jangan menekan sikat gigi terlalu keras. Cukup sikat dengan lembut mengambang

3. Dampingi anak sikat gigi. Jika anak meminta sikat gigi sendiri tidak apa-apa tapi tetap ulangi menyikatkan gigi anak

4. Segera beri air putih setelah anak minum susu (it’s sunnah!) dan setelah makan minum manis lainnya.

5. Sikat sela-sela gigi anak (cukup dengan sikat gigi dan air minum) setiap anak selesai makan makanan yang bisa menempel di gigi (misalnya biskuit).

6. Tidak perlu memberi jajanan warung atau snack kemasan yang tidak sesuai usia anak, seperti coklat, permen, dll. Anak juga tidak perlu minum teh.

7. Mengoleskan tooth mousse jika anak tidak alergi susu (tidak wajib tapi bisa dicoba untuk pencegahan, Ucay pakai 1x sebelum tidur)

8. Tetap bersihkan lidah anak meski sudah sikat gigi

9. Jadikan sikat gigi sebagai rutinitas yang menyenangkan dan pakai lagi-lagu haha


Khusus poin ke-6, mungkin agak susah ya kalau anak sudah sekolah atau mungkin sudah bermain dengan anak-anak tetangga yang usianya lebih besar. Ucay pun pernah sih makan wafer atau snack manis lainnya. Bukan sengaja dibelikan, kadang dia melihat orang lain atau bahkan diberi oleh saudaranya. Kalau sudah terlanjur makan, biasanya segera aku beri air putih dan sikat giginya dengan air sampai makanan yang menempel dirasa sudah hilang.


Ribet ya rasanya wkwk. Tapi kalau dijalani dan sudah jadi kebiasaan, ternyata ngalir aja. Bahkan satu kali tidak sikat gigi rasanya ada yang kurang. Anak makan makanan tinggi gula, rasanya sereem banget. Btw, aku juga ibu bekerja, maka beberapa tugas itu aku delegasikan ke pengasuhnya di siang hari. Saat di rumah aku tetap mengontrol dan membersihkan gigi Ucay. Aku tidak bisa 100% menyerahkan tugas mengurus Ucay ke pengasuhnya.


Jadi begitulah kira-kira caraku merawat gigi anak. Setiap hari tentu tidak selalu berjalan mulus. Ada kalanya anak GTM karena tumbuh gigi, ada masanya dia berlarian sebelum sikat gigi, ada waktunya dia merebut sikat gigi dan tidak mau ibunya yang mengambil alih. Tetap semangat ya ibu-ibu.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speaker from Department of Chem

Cara Mengisi Formulir Visa Nasional (Residence Permit) Kedutaan Jerman

Hai travellers! Apply visa untuk pertama kali memang agak membingungkan. Tapi jangan takut, asalkan semua syarat sudah terpenuhi, proses pembuatan visa pasti jadi semakin mudah dan lancar. Formulir merupakan salah satu syarat pengajuan visa. Mau ga mau kita harus mengisinya kan? Kabar baiknya adalah formulir harus diisi dalam bahasa jerman! Saya sempet bingung karena ga bisa bahasa Jerman. Tapi Alhamdulillah, dengan segala macam upaya akhirnya sekarang saya sudah bisa mengisi formulir tsb dan akan share ke teman-teman yang membutuhkan. Pertama download dulu formulirnya di sini :  http://m.jakarta.diplo.de/contentblob/3453968/Daten/4808067/antrag_national.pdf Mengisi formulir boleh dengan cara diketik atau ditulis tangan. Setau saya warna tintanya juga bebas, boleh hitam atau biru. Eh, tapi jangan merah ya, aneh kayaknya haha. Yuk kita mulai mengisinya :)

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjutnya masin