Langsung ke konten utama

Arti Latsar untuk Ibu-ibu (1)

Seperti yang sudah umum terjadi, jika seseorang dinyatakan diterima pada seleksi CPNS dan pemberkasan telah lengkap, seseorang tersebut harus menjalani masa probation. Rata-rata satu tahun. Orang tersebut masih berstatus  CPNS. Ada C-nya, alias calon. Itulah kenapa seleksinya dinamakan seleksi CPNS dan bukan seleksi PNS. Aku dulu bingung tentang itu. Meskipun muaranya tetap menjadi PNS, tapi ada beberapa syarat tambahan bagi para CPNS 80% untuk bisa menjadi 100%. Syarat utamanya adalah mengikuti dan lulus latsar CPNS. Kalau dulu sepertinya disebut diklat prajabatan. Nah, latsar CPNS ini durasinya bervariasi tergantung instansi yang mengadakan tapi kira-kira selama 1-3 bulan.

Dalan kurun waktu tersebut, pada "coachee" atau peserta latsar akan dikelompokkan dan dibimbing oleh seorang couch dari instansi penyelenggara Latsar (widyaiswara) serta mentor dari instansi tempat mereka bekerja. Selama periode Latsar, para peserta disuguhi materi, penugasan, pertemuan online dan juga offline. Seru lah pokoknya. Lebih seru lagi karena pada saat Latsar berlangsung, kita masih tetep bekerja seperti biasa  dan tidak bebas tugas. Sungguh terbayang indah kesibukannya 😆

Sejak awal datang ke Samarinda, salah satu kegalauanku sebagai ibu-ibu adalah bagaimana Kautsar saat aku Latsar nanti. Bagaimana juga saat klasikal karena aku harus menginap 6 hari? Latsar ini sangat penting untuk keberjalanan karirku, tapi tentu anakku lebih penting dari apapun di dunia ini. Sebagai manusia biasa yang memiliki hasrat dan keinginan, tentu aku berharap keduanya dapat berjalan beriringan dengan harmoni.

Sejak masuk kerja, aku tidak langsung "dipanggil" untuk Latsar. Latsarnya memang diadakan bertahap dan per-angkatan sekitar 40 orang yang digabung dari berbagai kampus. Giliranku sepertinya masih jauh. Bulan demi bulan berlalu. Tapi panggilan Latsar belum juga tiba. Saat itu, aku selalu merasa gelisah. 

Aku bukan gelisah atas latsarku. Tapi dalam dalam waktu tersebut, "mbak" yang mengasuh anakku selalu keluar tiap hampir satu bulan. Padahal aku berniat akan membawa si ucay saat Latsar klasikal nanti dan ditemani oleh pengasuhnya. Aku aku tidak mungkin meninggalkan si ucay dengan bapaknya selama 6 hari untuk kegiatan latsar di asrama. Dia masih ASI. Tapi siapa pengasuh yang bisa aku percaya untuk full menjaga ucay seharian kelak di rantauan ini. Percaya itu perlu proses. Dan selama ini, mempertaruhkan rasa percaya yang berkaitan dengan anak tentu sangat sulit.Dan hampir semua pengasuh yang aku terima, aku tidak kenal sebelumnya. Saat itu sudah kali keempat. 

Mbak yang pertama sebenarnya cukup terpercaya. Aku sudah kenal sebelumnya karena dia berasal dari kampung halaman yang sama dan dulunya bekerja di rumah salah satu kerabatku. Tapi tidak terduga baru 10 hari bekerja, dia minta keluar. Sungguh jika diingat-ingat, rasa kesal yang kami rasakan masih terasa 😂😂 Tapi biarlah. Biar tersurat dan jadi kenangan untuk Kautsar kalau baca tulisan ini kelak. Sekaligus untuk pelajaran agar tidak jadi orang yang mengecewakan saat dipercaya. Kedua, agar selalu ikhlas menerima hal-hal yang di luar kendali kita. Ketiga, jangan terlalu berharap dan percaya dengan manusia. Keempat, jika kita memudahkan urusan orang lain tentu urusan kita akan dimudahkan oleh Allah dan tentu saja sebaliknya. 

Oke, kembali lagi ke masalah Latsar. Aku belum juga memulai prajabku ini hingga akhirnya tersisa 3 orang saja termasuk aku. Lalu di Bulan September, alhamdulillah panggilan untukku akhirnua tiba. Sudah saatnya menyelesaikan tantangan yang sudah ditunggu-tunggu. Eits, tapi sebenarnya yang paling penting untukku adalah masa klasikal yaitu 6 hari menginap di asrama. Enam hari itu akan menentukan kelulusanku dan juga berpengaruh ke anakku, terutama kesehatannya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speake...

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjut...

Ngapain setelah wisuda? (1)

Aku menulis ini karena banyak sekali yang bertanya padaku via bbm atau whatsapp. Kebanyakan pertanyaannya "Aku mau tanya, tolong jujur, selama habis wisuda ini kamu ngapain aja?" atau "Sekarang di mana setelah wisuda?" , "Mau kerja apa lanjut?" dan yang lebih ekstrem "Eh, kok kamu masih disini?" Semasa ngampus, aku sibuk kuliah dengan segudang tugas, kerja lab, ngerjain laporan, sesekali ikut penelitian dan lomba, jadi guru privat, dan lainnya. Alhamdulillah studiku di perkuliahan bisa aku selesaikan tepat empat tahun (dengan terseok-seok). Kebahagiaan ini terus bergulir hingga perayaan kelulusan datang di bulan September. Kemudian semua berubah biasa saja. Momen wisuda telah usai. Di H+1 wisuda, aku mengalami perubahan status yang sangat fundamental. Statusku bukan pelajar/mahasiswa lagi. Secara teknis aku pengangguran. Aku memutuskan tetap di Solo hingga akhir Oktober dan mulai memikirkan diriku harus bagaimana. Mau jadi apa. Aku bingung a...