Selama ini tidak pernah ada yang secara khusus mengucapkan hari ibu padaku atas apa yang telah aku lalui. Anak laki-lakiku juga baru berusia dua tahun dan entah apakah aku bisa mengharap ucapan darinya saat besar nanti—karena terkadang anak laki-laki sulit mengungkapkan rasa sayang secara verbal, meski aku pasti akan suka. Tapi hari ibu tahun ini, aku merasa jadi bagian komunitas besar ibu-ibu di seluruh dunia.
Hari ibu tahun ini juga terasa ramai dan spesial karena ada perayaan khusus di tempat kerjaku. Ibu-ibu dharma wanita dan ikatan wanita mengorbankan waktu untuk mengatur acara makan siang bersama dengan dresscode baju nasional. Mungkin ini juga yang membuatku berharap hari ini lebih dari sekadar hari Jumat biasanya.
Tapi... meski tanpa ucapan dan hadiah, aku bertekad akan terus hidup sebagai seorang ibu. Aku harus hidup. Aku selalu berdoa kepada Tuhan agar usiaku panjang, sehat, dan bermanfaat. Untuk anakku. Karena hanya aku yang bisa menjaga dan menjadi dunianya. Selamat hari ibu untukku, terima kasih Ucay karena menjadikanku seorang ibu :)
-ditulis di Samarinda, saat Ucay tiba-tiba terbangun jam 3 pagi dan minta dipeluk mama
Komentar