Ku awali Juli ini dengan menyendiri. Hari ini aku me-time. Aku pergi massage dan creambath. Setelah selesai, aku jalan kaki mengiringi matahari sore kemudian masuk ke suatu tempat yang baru saja aku temui. Seraung.
Aku memesan makan di kasir, membayarnya lalu duduk di satu kursi yang menarik untukku. Aku duduk sendiri, termenung, menunggu pesanan, sambil memikirkan hidupku yang indah.
Meski banyak hal yang terjadi, berbagai pencapaian masih harus kuraih, tapi aku masih bisa menikmati kopi di sore hari. Aku tetap bebas memilih menu breakfast di tempat ini meski sudah pukul 16.00. Aku bersyukur kepada Tuhan atas kehidupan ini. Juga, yang terspesial dalam hidupku, aku berterima kasih kepada kekasih hati.
Tanpanya tak akan kudapatkan ketenangan hati barang sejenak. Panasnya hari tak harus kurasakan karena dia yang menanggungnya. Beratnya hidup tak kurasakan karena dia yang memikulnya. Dan aku tak bisa membayangkan hari-hari yang harus aku lalui jika berdiri sendiri di ujung bumi. Hingar bingar dunia yang kubenci, kecemasan tak bertepi.
Maka aku bersyukur lagi akan tiga hal: kehidupanku, kehidupanmu, dan kehidupan kekal yang akan kita ciptakan.
Aku mencintaimu sore ini.
Komentar