Kemarin pagi, pesan whatsappku masih terkirim meski tidak dibalas. Siang harinya, pesanku tidak terkirim. Sorenya telp suamiku tidak aktif. Aku putus komunikasi dengannya.
Semalaman aku menunggu kabar darinya. Tidur pun tak nyenyak karena menanti pesanku berbalas. Hingga aku tertidur dan terbangun paginya, belum ada kabar dari suamiku. Rasanya khawatir, bercampur bingung dan juga masih berharap kalau pesanku segera dijawab...
Suamiku pergi dinas ke luar kota dua hari yang lalu. Sebelumnya, ia sudah mengabari saat baru tiba di sana. Tapi besoknya, aku sudah sulit berkomunikasi dengannya. Aku tahu, mungkin tidak ada sinyal yang tertangkap dari handphone-nya tapi aku khawatir karena biasanya dia akan mengabari terlebih dahulu.
Aku menjalani jam-jam yang tak tenang. Aku berusaha mengalihkan pikiranku dengan beraktivitas dan bermain dengan anakku. Tapi tentu saja, perhatianku masih tertuju ke sana. Aku seperti takut sendiri dan hilang arah. Dalam beberapa jam, pundakku bersandar tidak bisa dihubungi. Aku jadi membayangkan hari-hari tanpanya yang begitu menyakitkan. Padahal aku selalu yakin bahwa aku perempuan yang mandiri dan berpenghasilan, tapi tetap aku tidak bisa hidup tanpanya.
Mas selalu ambil bagian saat aku bingung memilih. Mas selalu membantu menyelesaikan masalah-masalahku. Sandang, pangan, papan kami selalu dia yang memikirkan. Sikapnya yang terlihat tenang terus mengatur siasat untuk menghadapi segala tantangan di hidup kami. Lelucon anehnya terus terngiang di hari-hari ku sejak pagi hari.
Maka tanpanya, aku bagai berdiri di ujung perahu yang berlayar di laut lepas karena kehilangan kompas. Aku sadar, ada Allah yang selalu menjagaku tapi aku tak biasa berjalan sendiri tanpa menggandeng tangannya.
Semoga Allah memberikan usia panjang pada kami untuk terus hidup bersama.
Saat sore hari tiba, kulihat satu panggilan tak terjawab darinya. Aku menelponnya dan merasa sangat lega. Aku tahu kekhawatiranku berlebihan. Tapi bukankah khawatir itu juga tanda cinta?
Untuk merayakan perasaan bahagiaku, kuajak Ucay dan mbak pengasuh nya nongkrong di kafe sebelah rumah 😁
Aku menghabiskan waktu penantianku dengan kegundahan yang telah terjawab. Besok mas akan pulang, insya Allah. Yang dirindukan. Semoga besok saat sudah di rumah, banyak waktu yang kami habiskan bersama lebih dari sekadar ada.
Komentar