Hal ini adalah yang paling terkenal tersering ditanyakan kepadaku. Apa ya hahaha
Aku juga agak bingung. Tapi baiklah sekadar sharing saja. Ini versiku. Check this out!
Aku gak punya persiapan khusus. Aku gak tau akan menikah secepat ini hehe. Suami melamar aku waktu aku lagi studi di Jerman. Aku tau mas mau ke rumah, mas bilang soalnya, tapi aku ga tau kalo bakal langsung fix! Tau-tau ibukku telp "Ma, yaudah nikah aja ya". Waduh aku jadi bingung kan. Akhirnya, bismillah deh.
1. Pertama yang ditetapkan adalah tanggal. Karena aku lagi di luar negeri, komunikasiku sama keluarga cuma by whatsapp hahaha. Urusan tanggal, keluarga mas menyerahkan sepenuhnya ke keluargaku. Jadilah keluarga besarku diskusi dan akhirnya diambil waktu 15 Maret untuk lamaran resmi dan 17 Maret untuk akad nikah. Kenapa diambil waktu yg berdekatan? Ada saudara yang akan menikah juga akhir Maret. Kemudian, untuk efisiensi waktu hehe. Rumah keluarga mas jauh sekali dari rumahku. Jadi diambil jalan tengah seperti itu dan alhamdulillah mau sama2 legowo.
2. KUA
Setelah fix tanggalnya, jangan lupa segera daftar di KUA. Segera booking untuk tanggal yang sudah disepakati. Tapi sebelumnya, perlu data mempelai pria dulu karena nikahnya kan di tempat wanita. Mempelai pria daftar dulu ke kelurahan dan KUA untuk minta pengantar numpang nikah. Setelah dapet, berkasnya dikirim ke orang tuaku terus diproses. Waktu itu mas di Sulawesi dan aku di Jerman sedangkan berkas harus diurus di Magelang dan Lampung, bener-bener nyusahin orang tua banget hehehe. Terima kasih semuanya.
3. Tempat
Tempatnya mau dimana? Kalo ini sih bebas. Untukku, ada 3 opsi dan sepenuhnya diurus orang tuaku. Menyesuaikan masyarakat setempat juga maunya gimana. Bahkan pas undangan hampir jadi, tempatnya jg belum fix hehe karena melibatkan keluarga besar lagi.
4. Undangan
Undangan ini agak santai. Bisa cepet bisa lama. Kebetulan ada temennya mas yang mau mendesaikan secara cuma-cuma. Nah ini juga aku kontak-kontakannya by whatsapp. Pilih tema desain dulu, kemudian kasih isinya. Aku gak suka isi yang bertele-tele dan panjang, jadi langsung aja ngundang gitu. Kalo udah yakin langsung aja kasih ke percetakan.
6. Baju
Ini bebas sih mau bikin atau sewa. Kalo aku alhamdulillah banget, WO nya temennya ibukku dan dia nawarin sewa baju dan bajunya baruuuuu, lagi dijait. Jadilah aku yang pertama pake baju itu dan ukurannya nyesuaikan badanku hehe. Total ada 3 pasang baju. Alhamdulillah badan aku dan mas ukuran standar. Jadi ga masalah bajunya. Kalo mas pake jas sendiri waktu akad, setelahnya baru ganti baju dari WO. Untuk orang tuanya, beli baju kembaran dan satu lagi dari WO.
7. Makanan
Catering atau masak sendiri. Kalo di tempatku masak sendiri. Semua ibukku yang urus hehe. Ada juru masaknya.
8. Panitia
Ini butuh diskusi beberapa hari, orang tuaku juga yang ngurus. Aku terima beres.
9. Hiburan
Dari WOnya.
10. Make up dan rias jilbab
Udah sepaket dari WO. Aku gak begitu concern sih kayak apa. Aku pesennya gak menor (natural) dan jilbabnya nutup dada. Itu aja. Percantiklah hati dan banyak senyum supaya inner beauty mu keluar tanpa dandanan yang berlebihan.
11. Suvenir
Bebas. Aku beli di temen dan dibonusin buku tamu.. Yeaaay. Tapi aku cuma beli sedikit, sisanya ibukku yang urus. Tamu-tamunya dibekali kue dan makanan kalo mau pulang.
12. Kesehatan dan tenaga
Ketika hari H tiba, siapkan stamina yang prima. Aku dipajang di pelaminan dari pagi sampai maghrib. Istirahatnya cuma pas sholat aja. Alhamdulillah sehat wal afiat.
Apalagi yaa.. Hampir semuanya sudah fix sebelum aku pulang ke tanah air diurus orang tua kami. Intinya, ini nikahannya gak begitu ribet. Kata-kata "diskusi" dan "keluarga besar" itu ga se-resmi yang bayangkan. Paling by phone atau ngobrol singkat aja. Aku yang biasanya perfeksionis langsung luntur dan ilang hahaha langsung nurut aja. Alhamdulillah orang tua gaul dan banyak link jadi ga susah ngurus peritilannya. Dan yang harus diingat: kunci telinga rapat-rapat. Aku juga baru tau nih pas ngerasain. Kemaren itu melibatkan banyak orang, pastilah banyak pendapat juga yang keluar. Entah dari makanannya, bajunya, dll. Tapi be happy aja.
Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan gak hujan. Aku bener-bener berterima kasih untuk orang tuaku dan juga semua pihak yang membuat acara pernikahanku lancar. It was not perfect but the best for me ;)
Aku bener-bener manut dan sendiko dawuh di acaraku itu karena aku memang ga punya waktu untuk ngurus sendiri hehe. Malahan aku pengen segera usai. Sungguh yang terpenting adalah esensinya dan bagaimana kehidupan pernikahan itu ke depannya. Itu saja.
Komentar