Ada, suatu sore, seorang ibu memarahi anaknya yang mengadu karena dinakali oleh dengan anak lain. Anak itu tertunduk, menyesal mengadu. Besoknya anak itu tidak ikut bermain. Mengasingkan diri di pinggir playground. Ingin membalas temannya, tapi tidak ada kekuatan.
Ada, suatu malam, seorang wanita mengadu kepada pasangannya karena dihina oleh orang lain. Pria itu malah kesal karena wanitanya berbicara panjang lebar. Semakin wanita itu mengadu, semakin pria itu bosan dan memarahi wanitanya. Sang wanita terdiam, tak berani lagi mengadu. Hari demi hari berusaha sembuh.
Ada, suatu pagi, seorang siswa mengadu kepada gurunya karena dibully oleh teman-temannya. Gurunya acuh, ikut membully dia "sabarlah, mungkin kamu yang kurang sosialisasi". Murid itu sedih karena tambahan bullying yang menimpanya.
Terkadang kita enggan berkorban "ikut bermasalah" dan malah meminta orang itu self-healing. Padahal menjadi tempat pengaduan merupakan simbol kepercayaan, kekuatan, dan kebijaksanaan. Dan cara orang menanggapi permasalahan pun berbeda. Semoga kita makin dewasa dan makin bijaksana seperti matahari yang kokoh namun mau menghilang di sore hari demi mendinginkan dunia.
Terkadang kita enggan berkorban "ikut bermasalah" dan malah meminta orang itu self-healing. Padahal menjadi tempat pengaduan merupakan simbol kepercayaan, kekuatan, dan kebijaksanaan. Dan cara orang menanggapi permasalahan pun berbeda. Semoga kita makin dewasa dan makin bijaksana seperti matahari yang kokoh namun mau menghilang di sore hari demi mendinginkan dunia.
Komentar