Langsung ke konten utama

Bungkusan Hati

Syahdan, ada seorang yang pembawaannya kasar dan galak. Pak dosenku, orang batak. Beliau suka marah-marah jika saat kuliah siswanya ribut. Beliau bilang punya sakit darah tinggi makanya tidak mau dengar kita berisik. Bisa pusing. Eh tapi beliau juga yang sering cerita bangga istrinya cantik dan dulu dia kejar-kejar terus nekat melamar meski sadar beliau lebih tidak punya apa-apa dibanding rivalnya. Beliau juga yang bilang tidak mau anak gadisnya sekolah jauh. Beliau juga yang pernah nangis terharu.

Ada lagi kenalanku di kota lain. Hidupnya di kota orang-orang lembut, yang bicaranya pelan-pelan, hampir gak dengar. Dia juga lembut sekali kalau bicara, lembut sekali ketika berjalan, bergerak, dan 'ku bilang sih cukup ramah. Tapi pernah, dia cerita sesuatu tapi salah kemudian dikoreksi teman-temannya. Dia menggeleng tidak percaya. Dia cuma tersenyum, tidak marah. Dia tertawa sesekali tapi tidak pernah menerima masukan dari yang lain, dipikir pun tidak. Dia bilang bahwa di hatinya yakin kalau dia yang benar. Sampai sekarang. 

Ada lagi pak dosenku yang sekarang sudah purna jabatan. Aku tidak tahu dia suku apa. Orangnya tinggi. Kalau bicara keras juga dan maaf sedikit kurang jelas karena usia senja. Pernah suatu hari istrinya ikut ke kampus dan beliau gandeng kemanapun. Beliau pernah bilang kepada kami, "Saya sudah janji tidak akan melepas genggaman tangan ini mulai awal menikah sampai selamanya". Dan terbukti.

Di tempat lain ada lagi seorang ibu asuh paruh baya. Dia punya anak asuh, anak yatim dan piatu banyak. Terkenal dermawan sampai ke penjuru kota. Suatu saat anak asuhnya membawa secarik kertas tagihan sekolah dan ibu itu berkata "Duh, bayaran apa lagi ini. Kemarin kan sudah minta" sambil merengut. Anak itu diam kemudian pamit. Jadi kecil sekali hatinya tapi kemudian berusaha dibesarkan. Anak itu bertekad, "Aku harus sukses, aku mau pergi dari tempat ini".

Satu lagi, seorang ibu biasa. Dia kalau berbicara bisa lantang, suaranya keras, dan panjang. Aku pernah protes di hati kenapa ya dia tidak halus lembut seperti ibunya si anu dan si anu. Eh suatu hari para tetangga berkumpul di depan gang. Bergosip. Aku iseng curi dengar sambil lalu. Satu ibu bicaranya super lembut tetapi sedang nyinyir dan nyindir. Ada juga yang bilangnya sopan dan pelan tapi ternyata sedang ghibah atau memfitnah. Aku gak tahu. Untuk pertama kalinya aku sadar bahwa bicara dengan halus dan lembut itu bukan patokan orang itu baik. Bukan cara bicaranya yang paling penting tapi kualitas dan isi pembicaraannya, wataknya, juga sikapnya. 

Jadi teringat tulisan di bio instagram adikku, "Tidak ada yang selembut dan sekeras hati". Quote itu seratus persen benar. Hati merupakan segumpal darah yang menentukan kualitas seorang insan. Namun, hati adalah bagian terdalam manusia. Lembutnya hati bisa berselimut api dan prahara atau pun sebaliknya, kekakuan dan kerasnya malah terbungkus sifat lunak. Maka jangan buru-buru menilai. Kenalilah seseorang itu sedalam-dalamnya hingga kau tahu isi bungkusan yang sesungguhnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speaker from Department of Chem

Cara Mengisi Formulir Visa Nasional (Residence Permit) Kedutaan Jerman

Hai travellers! Apply visa untuk pertama kali memang agak membingungkan. Tapi jangan takut, asalkan semua syarat sudah terpenuhi, proses pembuatan visa pasti jadi semakin mudah dan lancar. Formulir merupakan salah satu syarat pengajuan visa. Mau ga mau kita harus mengisinya kan? Kabar baiknya adalah formulir harus diisi dalam bahasa jerman! Saya sempet bingung karena ga bisa bahasa Jerman. Tapi Alhamdulillah, dengan segala macam upaya akhirnya sekarang saya sudah bisa mengisi formulir tsb dan akan share ke teman-teman yang membutuhkan. Pertama download dulu formulirnya di sini :  http://m.jakarta.diplo.de/contentblob/3453968/Daten/4808067/antrag_national.pdf Mengisi formulir boleh dengan cara diketik atau ditulis tangan. Setau saya warna tintanya juga bebas, boleh hitam atau biru. Eh, tapi jangan merah ya, aneh kayaknya haha. Yuk kita mulai mengisinya :)

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjutnya masin