Dulu aku tinggal di Sumatera bersama sebuah keluarga kecil. Sekarang juga kadang-kadang masih. Di sana aku diajarkan makna menasihati. Menasihati dengan santun itu bukan memarahi. Itu tanda cinta. Dengan begitu yang salah sebaiknya minta maaf, harus memperbaiki diri agar lebih baik. Yang benar tak boleh jumawa, tak boleh merasa dibela atau lebih disayang. Seperti itulah yang ditanamkan agar benih-benih keharmonisan muncul.
Bagiku, kasih sayang adalah ketika mau menasihati seseorang agar jelek yang sedikit jadi hilang dan kita jadi sempurna kebaikannya. Ihirrr. So sweet sekali.
Dulu aku meyakini bahwa semua orang bisa duduk dan bicara. Semua manusia bisa saling menasihati dan diskusi. Itu kan yang membedakan kita dengan makhluk lainnya. Kita punya akal. Jadi semua hal dan ketidakteraturan pasti bisa diatasi. Namun, ternyata tidak juga. Nasihat hanya mampu diterima oleh "gelas kosong" yaitu manusia yang merasa "fakir ilmu" dan ingin dipenuhi dengan untaian kalam yang baik. Mengapa tak semua manusia jadi gelas kosong dan haus akan nasihat? Lagi-lagi alasannya cuma satu : ini dunia, bukan alam surga.
Komentar