Langsung ke konten utama

#7 Memasak

Kata suamiku, skill memasakku berkembang dengan pesat. Setelah enam tahun pernikahan, akhirnya dia baru mengakui dengan tersirat -namun jelas- bahwa di awal pernikahan, rasa masakanku tidak enak.

Sebenarnya aku juga sadar, tapi sedari dulu mas tidak pernah komplain. Maka selagi masakanku “edible” maka tidak ada masalah hehe. Tapi dari tahun ke tahun, aku merasa masakanku semakin baik. Dari segi rasa, proporsi dan juga kompleksitas -meski belum sebaik masakan ibuku. Skill memasak ternyata tidak bisa diturunkan dari generasi ke generasi. Walaupun begitu, pembelaanku atas keadaan ini adalah kemampuan memasak sebenarnya dipengaruhi oleh adat istiadat, gaya hidup, dan prioritas hidupku sedari dulu.

Waktu TK, aku selalu juara kelas. Begitu pun SD dan SMP. Bahkan ada wacana aku akan dinaikkan satu tingkat karena sudah bisa mengikuti pelajaran dengan sangat baik. Maka saat itu, aku hanya berkutat dengan pelajaran, les, ekskul dan bimbingan olimpiade. Aku tidak pernah diberikan rutinitas dan tugas harian dalam mengurus rumah. Aku hanya belajar menyapu dan mencuci sepatuku sendiri. Ibuku seorang pedagang dan selalu ada ART di rumah kami yang sederhana. Meski ibuku memasak setiap hari, aku sangat jarang mengasah skill itu. Mungkin hanya sesekali memperhatikan dan membantu.

Saat SMA, aku tinggal di asrama. Aku punya tugas sehari-hari yang padat. Aku juga mencuci piring, membersihkan kasur, dan mencuci bajuku sendiri. Urusan makan? Ada dapur asrama yang menyediakan makanan pagi, siang dan sore. Saat kuliah pun sama. Aku menjadi mahasiswa di prodi dengan praktikum yang padat. Kos-ku pun tidak difasilitasi dapur umum dengan peralatan lengkap. Setiap hari aku membeli makanan di warung-warung dekat kos.

Maka, kemampuan memasakku belum terasah. Bukannya tidak bisa memasak, tapi aku memang belum terbiasa. Beruntungnya, kini aku “dipaksa” untuk memasak untuk anakku karena beberapa pertimbangan. Beruntungnya pula, sedari dulu suamiku tidak menuntutku untuk memasak ini itu. Beruntungnya lagi, mertuaku tidak pernah menempatkanku di situasi “uji kompetensi memasak”.

Meski begitu, semoga kemampuan memasakku semakin baik— hingga kelak akan dirindukan anak-anakku saat mereka besar nanti 😄

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speake...

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjut...

Ngapain setelah wisuda? (1)

Aku menulis ini karena banyak sekali yang bertanya padaku via bbm atau whatsapp. Kebanyakan pertanyaannya "Aku mau tanya, tolong jujur, selama habis wisuda ini kamu ngapain aja?" atau "Sekarang di mana setelah wisuda?" , "Mau kerja apa lanjut?" dan yang lebih ekstrem "Eh, kok kamu masih disini?" Semasa ngampus, aku sibuk kuliah dengan segudang tugas, kerja lab, ngerjain laporan, sesekali ikut penelitian dan lomba, jadi guru privat, dan lainnya. Alhamdulillah studiku di perkuliahan bisa aku selesaikan tepat empat tahun (dengan terseok-seok). Kebahagiaan ini terus bergulir hingga perayaan kelulusan datang di bulan September. Kemudian semua berubah biasa saja. Momen wisuda telah usai. Di H+1 wisuda, aku mengalami perubahan status yang sangat fundamental. Statusku bukan pelajar/mahasiswa lagi. Secara teknis aku pengangguran. Aku memutuskan tetap di Solo hingga akhir Oktober dan mulai memikirkan diriku harus bagaimana. Mau jadi apa. Aku bingung a...