Sudah sebulan lebih kami merintis hidup di negeri orang. Mungkin kota yang luas ini akan masuk list : kampung halaman kami. Seperti biasa, dinamika kehidupan di sini begitu menantang. Bukan pertama kalinya kami tinggal di tanah Borneo. Tapi kali ini sungguh berbeda. Hari-hari kami sungguh kaya rasa.
Anakku sepertinya bisa jadi contoh manusia yang adaptatif. Di tempat yang baru, yang aku khawatir akan menakutkan untuknya, ternyata dia tetap menjadi pribadi yang ceria. Bahkan Kautsar terlihat lebih baik dari sebelumnya dan ramah pada semua orang yang baru dia kenal. Karena dirinya lah, aku bisa bertahan sampai sekarang. Karena tubuh mungilnya yang lincah itu aku selalu bersemangat meniti tiap langkah. Karena senyum simpulnya itu lah aku siap menerima setiap kesempatan yang datang pada diriku. Memang benar si kecil adalah guru terbaik bagi orang tuanya.
Dan yang tak kalah penting adalah dalam semua kegundahan yang belum berujung : aku masih bisa merebahkan diri di kasur super empuk. Kasur yang disebut memiliki spesifikasi tertinggi pada serinya. Pernya yang nyaman dan kokoh menyangga badanku bagai seorang terapis yang sedang memijat tubuh yang lelah. Aku merasakan angin sejuk berlarian kecil di wajahku. Yang membuatku menarik selimut dan terlentang beralaskan sprei lembut yang kami beli di salah satu toko perlengkapan rumah tangga terkenal di Indonesia. Aku masih bisa makan dengan lahap sambil menyeruput kopi di pagi hari dengan santainya. Dalam tiap kebingungan yang belum bertepi ada karunia Illahi yang turun melalui tangan sang suami. Suamiku telah mengusahakan setiap hal terbaik yang dia bisa. Jauh sejak awal kami menikah dia pernah mengatakan akan "menyunggi" diriku dengan tangannya sendiri. Terkadang aku sedih. Apalagi melihatnya bekerja keras siang malam. Tapi itulah jalan yang bisa dia tempuh daripada hanya mengutuki nasib. Atau hanya mengoreksi orang-orang yang tak sesuai norma kehidupan. Tapi mungkin Allah ingin rejeki keluarga kecil kami turun langsung dari-Nya tanpa perantaraan. Terima kasih suamiku yang selalu berjuang.
Jadi, mari menikmati hari-hari ini. Semoga tiap detiknya akan jadi sesuatu yang kita kenang di masa depan dengan penuh senyuman.
Komentar