Manusia adalah buku kehidupan yang mengembara dalam takdirnya. Di dalamnya banyak memorabilia yang terajut di denyut waktu. Di halaman demi halaman ada babad yang tersurat, ada amsal yang memberi berkat, ada kisah yang tak bisa diralat. Satu plot dapat mengoyak kisahnya. Berwindu bahkan satu detik pun bisa membuat dunianya berbeda. Namun, satu ikatan dengan tokoh lainnya bisa membuat perbedaannya nyata.
Jika orang-orang adalah buku maka pasti ada satu yang paling koyak. Dialah yang paling sering kau baca, yang kau bawa kala fajar dan temaram senja. Dia yang paling setia, menemanimu tanpa putus asa. Dia yang paling seru, tanpa jemu, dan ragu. Aku pun punya. Setiap hari aku buka, tapi tak selalu paham. Sungguh sayang, membacanya bukan bakatku. Mempelajari hal yang baru tak semudah main gundu. Namun, tentu akan terus kulakukan. Alasannya tak ada, cuma karena aku mau dan rela. Dunia adalah sajak tanpa rima. Bersamanya aku jadi punya renjana dan malam pun terasa biru udara. Ah, kasihku.
Komentar