Langsung ke konten utama

Ayunan Pedang

Di suatu malam yang dingin, aku dan mas berdiskusi tentang hidup. Suasana tiba-tiba hening tanpa melodi yang biasanya menyertai kelamnya Batu Kajang. Sejenak mas diam, lalu menggenggam jemari tanganku erat dan berkata :

"Mas mau dek ima tetap menulis, dengan positif, lebih banyak sharing yang baik-baik. Mungkin ada orang yang termotivasi dengan tulisan dek ima."

"Beberapa orang memiliki kesempatan mengayunkan pedang yang tidak dimiliki orang lain. Maka hendaknya mereka lebih bijak ke mana akan mengarahkan pedangnya", lanjutnya.

Aku pun merenung dan berpikir. Khususnya kalimat-kalimatnya yang terakhir. Benar juga ya. Apapun peran dan kesempatan yang kita punya, lisan yang tiap hari bicara, hati yang merasa, sikap yang bisa ditata serta tulisan kita di pasar-pasar maya, sebaiknya "diayunkan" dengan sepatutnya dan membawa dampak baik bagi diri sendiri, orang-orang dan ekosistem sekitarnya. Kita bertanggung jawab atas apa yang bisa kita lakukan. Yah, begitulah kira-kira yang aku cerna.

Tambahan lagi, besok mari kita ceritakan ke anak-anak kita. Teladan itu bukan hanya yang sering muncul di koran. Bukan juga semua lakon dunia hiburan. Pahlawan tidak harus pengampu jabatan tapi bisa jadi seseorang di desa kecil terpencil dan sendirian namun membawa perubahan. Meski tak signifikan, tak mengapa, namun ia memberi contoh sekecil apapun usaha baik akan berdampak baik pula. Juga, kita bisa mencontoh si bapak paruh baya yang dengan teguh bekerja halal untuk keluarga, tak mau meminta-minta apalagi ambil yang bukan haknya. Atau bahkan anak kecil yang lugu tapi diam-diam patuh pada antrian. Atau si remaja yang tak banyak aksi tapi bertutur santun pada orang tua dan dewasa di sosial media. Banyak sekali contoh lainnya. Mungkin salah satunya adalah kita. Karena kita semua mampu mengayun pedang di medan kita masing-masing. Semoga selalulah sang pedang tepat diayunkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speake...

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjut...

Ngapain setelah wisuda? (1)

Aku menulis ini karena banyak sekali yang bertanya padaku via bbm atau whatsapp. Kebanyakan pertanyaannya "Aku mau tanya, tolong jujur, selama habis wisuda ini kamu ngapain aja?" atau "Sekarang di mana setelah wisuda?" , "Mau kerja apa lanjut?" dan yang lebih ekstrem "Eh, kok kamu masih disini?" Semasa ngampus, aku sibuk kuliah dengan segudang tugas, kerja lab, ngerjain laporan, sesekali ikut penelitian dan lomba, jadi guru privat, dan lainnya. Alhamdulillah studiku di perkuliahan bisa aku selesaikan tepat empat tahun (dengan terseok-seok). Kebahagiaan ini terus bergulir hingga perayaan kelulusan datang di bulan September. Kemudian semua berubah biasa saja. Momen wisuda telah usai. Di H+1 wisuda, aku mengalami perubahan status yang sangat fundamental. Statusku bukan pelajar/mahasiswa lagi. Secara teknis aku pengangguran. Aku memutuskan tetap di Solo hingga akhir Oktober dan mulai memikirkan diriku harus bagaimana. Mau jadi apa. Aku bingung a...