Setiap orang pasti punya nama. Ada yang bernama Safitri, Susi, Budi, Thoha, dan lainnya. Nama adalah identitas kita. Ketika berkenalan pasti yang pertama ditanya adalah nama kita. Tidak mungkin tahun lahir, warna favorit apalagi nomor sepatu (tapi mungkin juga kalo kepo). Nama bisa menunjukkan kepemilikan. Nama juga bisa digunakan untuk memanajemen apapun. Misal presensi atau kelompok belajar. Dan ketika seorang laki-laki jatuh cinta pada seorang gadis, maka laki-laki tersebut pasti akan selalu mengingat namanya... juga wajahnya.. cuit cuit. Bayangkan jika setiap orang di dunia ini tidak memiliki nama. Pasti akan sulit untuk saling mengenali satu sama lain. Mungkin kita akan dipanggil sesuai karakter fisik kita dan itu menyakitkan buat saya haha. Jika kita tidak punya nama maka kita bisa tuker-tukeran lembar jawab ujian haha. Dan pengawas tidak tau. Saat ada pengumuman pemenang hadiah seratus juta pasti semuanya ngaku kalo dia pemenangnya. Tapi mungkin ada manfaatnya juga. Saat semua orang tidak punya nama maka akan sulit bagi penggosip untuk menggosipkan targetnya.
"Eh, tau ga kakak kelas keren yang botak itu kemaren beli tujak lho".
"yang mana??"
"yang botak pake kacamata".
"yang pake kacamata kan ada 3".
"Ah, yang kurus".
"Kan kurus semuaaa!".
haha ga asik, nah lho. Pasti jadi males, kecuali udah profesional haha. Bergosip juga ga baik. But, anyway tanpa nama pasti akan banyak kesulitan yang dihadapi. Nama adalah identitas yang utama dan penting sekali.
Namun ada hal hal penting lain dari sebuah nama. Nama adalah doa. Doa yang baik tentunya. Orang tua memberikan nama kepada kita diiringi doa dari mereka. Orang tua tidak sembarangan memberi nama. Dalam nama itu terselip harapan besar dari mereka. Mempunyai nama berarti memikul tanggung jawab. Semoga kita diberi kemampuan mewujudkannya. Well, semua nama itu baik. Nama juga memiliki arti besar dalam diri kita. Walaupun ada pepatah yang mengatakan apalah artinya sebuah nama namun, sebuah nama memiliki peranan yang sangat fundamental pastinya. Ketika seseorang diberi nama Rahma, orang tuanya berharap dia menjadi seorang yang penyayang. Ketika seseorang diberi nama Hebat (temanku di TK) maka orang tuanya berharap dia menjadi seorang yang benar-benar hebat. Seseorang yang diberi nama Dul Kapirin bukan berarti orang tuanya ingin dia menjadi kafir. Namun, nama tersebut terdengar sedikit arabian dan mungkin orang tuanya memberi nama itu tanpa tau artinya. Orang tuanya pasti berharap dia bisa seperti orang-orang arab yang fasih membaca quran dan taat beribadah. Oleh karena itu, banggalah dengan nama kita. Bersemangatlah sesuai nama yang kita punya. Namaku, semangatku!
Komentar