Orang tua biasanya gak sabar menunggu kapan anaknya bisa berjalan. Begitu juga aku. Tapi penantian ini penuh dilema. Di satu sisi, aku tidak mau si bayi cepat besar. Di sisi lain, gak mau juga boyok ini lama pegal-pegal karena "nitah" wkwk. Dalam kegalauan emak-emak itu, Allah Maha memutuskan perkara. Tanpa diduga, anakku tiba-tiba bisa berjalan. Waktu itu usianya 9 bulan 25 hari. Aku, mamak dan alya lagi ngobrol ringan sambil momong si bujang. Eh tau-tau, bayi ini rambatan, lepas tangan dan melangkah kakinya 2-3 langkah. Kami semua kaget dan tertawa dengan tingkahnya. Masya Allah.
Sejak usia 6 bulan, Kautsar memang sudah bisa merangkak. Bahkan dia usia itu juga dia mulai belajar berdiri dengan berpegangan. Waktu itu berdirinya belum kuat, kakinya masih bergetar menahan beban. Tapi bujangku ini sungguh semangat. Malah aku yang takut, karena khawatir, karena merasa belum waktunya.
Kautsar juga pantang menyerah. Aku gak pernah stimulasi berlebihan, tapi dia sendiri yang melatih dirinya. Hampir setiap hari, kemampuan motorik kasarnya berkembang. Hasil dari tummy timenya dulu kian terasa. Mulai dari merangkak, kemudian duduk, berdiri berpegangan dan juga berjalan dengan merambat. Semuanya dilakukannya dengan semangat. Kautsar senang melihat anak-anak kecil yang sudah bisa berjalan. Dia sering memperhatikan kaki mereka. Seolah-olah mempelajari, oh begini ya caranya berjalan.
Hari berikutnya setelah his first step, belum ada progress yang berarti. Kautsar masih minta dititah ke sana kemari. Push walkernya juga ga mau dipake, terpaksa cuma jadi pajangan dan dimainin bagian depannya aja. Dia belum ada inisiatif untuk berjalan secara mandiri.
Usia 10 bulan 3 hari, si bayik lagi-lagi unjuk kebolehan. Kini langkahnya mulai banyak. Sekitar 5-6 langkah. Sejak saat itu, makin intens aku mengajarinya berjalan. Pake metode lempar tangkap kayak biasa lah wkwk. Lama kelamaan makin banyak langkah mandirinya. Dan sekarang, alhamdulillah, Kautsar udah ke sana kemari dengan santainya. Bahkan sekarang udah sok-sokan, udah bisa belok-belok, setengah berlari dan ga mau ditangkap.
Makin dia pinter, makin terharu juga dengan perkembangannya. Rasanya baru kemarin dibedong dan ditimang-timang tiap mau tidur. Rasanya belum lama, anakku baru bisa tengkurap dan ngangkat kepala. Belum lama dia bisa tersenyum. Sekarang sudah berjalan, sudah banyak ngomongnya, dan sudah tumbuh gigi. Semua itu dijalani si bujang dengan riang. Makasih ya nak selalu jadi anak yang memudahkan :)
Komentar