Tidak kerasa, sudah setahun lebih aku tinggal di rumah orang tua. Tepatnya sebelum Kautsar lahir sampai sekarang sudah 8,5 bulan. Aku cukup beruntung, punya kesempatan untuk tinggal lagi dengan keluargaku saat sudah menikah. Apalagi aku dan suamiku menetap di luar pulau. Tak terasa juga, apa yang dulu terasa asing kini menjadi habit.
Pagi ini, kunikmati hari dengan perasaan berbeda. Ku dengar Ana menyanyi lembut sambil memangku Kautsar di ayunan. Hampir tiap pagi dia menidurkan Kautsar dengan ayunan jaring buatan Bapak. Aku, mama dan Ayak selalu pusing jika lama berayun, maka hanya Ana yang kuat melakukannya setiap hari. Jika Kautsar tidak mau tidur, biasanya mama akan menggendongnya dan mengajaknya berkeliling sekitar rumah sampai dia tertidur. Alhamdulillah, saat itu Kautsar tertidur dengan nyenyaknya. Ku dengar juga suara wajan mama yang nyaring beradu dengan spatula, berbarengan dengan wangi masakan yang khas. Berkali-kali aku belajar masak dengan mama, tapi belum pernah rasa masakanku menyerupai masakannya. Tiga jam kemudian, Ayak pulang dari sekolah. Bapak juga akan pulang dari lapak untuk sholat dzuhur.
Begitu hari-hari berlalu dengan obrolan ringan, dengan canda yang tidak senonoh, dan penuh peluh suka duka mengurus Kautsar. Aku kini sadar, waktuku tidak banyak. Aku harus segera kembali ke perantauan untuk mewujudkan cita-cita keluarga kecilku. Aku seperti dejavu. Perasaan ini pernah terjadi saat aku sekolah SMA dulu. Saat waktu liburan telah usai, rasanya beraaaat sekali untuk kembali ke asrama. Tapi saat itu aku terus menyemangati diri meski penuh derai air mata. Aku juga melihat mamak menguatkanku, juga dirinya. Sungguh hebat orang tua yang merelakan anaknya pergi untuk meraih nasib yang lebih baik. Kini aku sudah jadi orang tua, rasanya sulit sekali jika berpisah dengan Kautsar. Bagaimana mamak dulu ya. Terima kasih banyak sudah mengikhlaskan aku untuk belajar di rantauan, hingga sekarang menikah dan malah tinggal lebih jauh. Bersyukur sekali hamil dan melahirkan Kautsar jadi waktu berharga untuk berkumpul lagi dengan mamak bapak ana ayak selama ini.
Entah kapan momen ini akan terulang. Rasanya masih ingin berdekatan dengan orang tua dan adik-adikku. Apalagi setahun ini banyak bantuan dan support yang aku dapatkan. Tumbuh kembang Kautsar yang luar biasa juga rezeki yang kudapatkan tahun ini, tak lepas dari peran mereka semua. Banyak pula cerita-cerita harian yang jujur dan lepas, membuatku jadi diri sendiri saat di rumah. Terkadang aku membayangkan bisa berdekatan dengan Ana yang sudah berkeluarga, bisa bertemu setiap hari dengan Ayak yang sedang kuliah. Lalu aku akan menjemput Kautsar sepulang kerja di rumah bapak mamak yang tak jauh dari rumah kami.
Mungkin ini pula yang dirasakan suamiku setelah menikah. Pasti ada rasa rindu berkumpul dengan orang tua dan adik-adiknya. Hanya saja, laki-laki paling pandai mengesampingkan perasaan dibanding kaum wanita. Belum lagi tanggung jawab kami kini telah berbeda.
Semoga aku dan mas selalu saling menguatkan. Semoga kami semua bisa tinggal berdekatan. Aamiin. Semoga kita semua dapat berkumpul kembali : dengan kondisi yang lebih baik dan lebih indah :)
Komentar