Langsung ke konten utama

Sholatnya gimana?



Sering ditanya begitu sama temen-temen. Urusan sholat memang yang pertama aku khawatirkan ketika pertama kali tiba di Jerman. Alasannya simpel : di sini ga ada ruang sholat di setiap tempat umum, ga ada fasilitas untuk wudhu dan ga ada istirahat sholat juga. Sebelumnya aku udah tanya sama dosen yang dulu kuliah di sini, di mana beliau sholat kalau lagi di kampus. Beliau menjelaskan kalo lagi di kampus beliau sholat di lab, atau perpus tapi kalo lagi keluar rumah, lebih ekstrem, bisa sholat di tram atau s-bahn (kereta). Aku pernah tanya temenku, muslim Egypt. Dia anak kedokteran dan kampusnya beda. Dia bilang biasa sholat di coffee room atau ruang kosong apa aja dan pinjem kunci ke bagian cleaning service.
 
Minggu pertama di sini, alhamdulillah fine, soalnya belum masuk kuliah. Aku cuma jalan-jalan puter kota Leipzig dan langsung pulang pas waktu sholat. Nah, pas udah masuk kuliah mulai kerasa sulitnya!!!!! Waktu sholat di sini selama autumn dan winter kira-kira : Subuh jam 6.00
Dzuhur jam 12.00
Ashar jam 14.00
Maghrib jam 16.00
Isya' jam 18.00

Aktivitasku selama semester ini adalah dateng ke lecture (kuliah), seminar (semacam presentasi dari mahasiswa, termasuk aku) dan kalo ga ada lecture/seminar, aku ikut lab course. Udah kebayang belum? Jadi misal aku ada lecture/seminar jam 8 - 13, ya jam 13 sampe jam lalalala yeyeye aku ke lab dan ada supervisornya. Kalo lecture/seminar siang, ke labnya pagi. Istirahatnya jam 12 sampe jam 13. Di aturannya sih begitu, supervisorku yang nentuin aku ngerjain apa aja, istirahat, dan selesai jam berapa.

Alhamdulillah, ternyata tanpa disangka-sangka Allah kasih kemudahan yang banyak sekali, yang dulu aku ga pernah tau bakal begini :
1. Asramaku dan kampus kimia cuma berjarak 10 menit. 
2. Supervisorku di lab sungguh baik hati dan tidak sombong. Dia membebaskan aku ngatur jadwal lab termasuk nentuin kapan aku mau istirahat, baru deh nanti dia yang manage mau ngerjain apa di hari itu. Maasyaa Allaah. Tentunya aku ambil waktu yang sebisa mungkin aku bisa pulang ke asrama di waktu sholat (jadinya jarang pernah ikut makan siang bareng temen grup riset hehe). 
3. Buat urusan lecture/seminar, tiap waktu mata kuliah (module) yang aku ambil, ternyata ada jeda sekitar 45 menit jadi aku tetep bisa pulang walau kadang datengnya jadi telat.

Aku pernah tanya juga sama temen sekelasku. Dia biasanya sholat di perpus kampus pusat. Pantesan, dia dateng kuliahnya telat terus soalnya kan jaraknya lumayan jauh. Kalo jalan kaki 20 menit, naik tra sekitar 15 menit dan tramnya 10 menit sekali. Akhirnya aku ajak dia sholat di asramaku. Jadilah kami sholat Dzuhur dan Ashar bareng kalo pas ada mata kuliah yang sama.

Ada satu pengalaman yang luar biasa bersama dia. Kebetulan kami berdua lagi di kampus pusat dan waktu dzuhur udah hampir habis. Terus dia ngajak aku sholat. Aku tanya di mana. Terus dia cuma senyum "I'll show you". Dia ngajak aku masuk-masuk ke gedung utama, terus naik lift, turun ke lantai -2, belok-belok lagi, dan akhirnya sampai di sebuah toilet. Dia bilang, kalo di toilet mahasiswa pasti rame, jadi nanti aneh dan diliatin kalo kaki kita naik ke westafel untuk wudhu. Toilet ini, toilet VIP kata dia, cuma buat pegawai, jadi kita ga boleh berisik nanti ketahuan walaupun mungkin gpp sih. Aku nahan ketawa aja waktu itu. Setelah wudhu, dia ngajak aku balik lagi ke lift, naik ke lantai 2, belok-belok lagi, dan akhirnya sampai ke sebuah tempat yang sepi, terus kami berdua sholat di bawah tangga. Nice experience :D
Jadi begitu guys. Bersyukur sekali aku bisa sholat di rumah. Jadi kalo ditanya sholatnya gimana, ya tetep sama, cuma tempatnya di mana :D


Pic source : https://blog.ebaba.co.id/wp-content/uploads/2017/02/CARA-MENGAJARKAN-ANAK-SHOLAT-SEJAK-DINI.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speake...

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjut...

Cara Mengisi Formulir Visa Nasional (Residence Permit) Kedutaan Jerman

Hai travellers! Apply visa untuk pertama kali memang agak membingungkan. Tapi jangan takut, asalkan semua syarat sudah terpenuhi, proses pembuatan visa pasti jadi semakin mudah dan lancar. Formulir merupakan salah satu syarat pengajuan visa. Mau ga mau kita harus mengisinya kan? Kabar baiknya adalah formulir harus diisi dalam bahasa jerman! Saya sempet bingung karena ga bisa bahasa Jerman. Tapi Alhamdulillah, dengan segala macam upaya akhirnya sekarang saya sudah bisa mengisi formulir tsb dan akan share ke teman-teman yang membutuhkan. Pertama download dulu formulirnya di sini :  http://m.jakarta.diplo.de/contentblob/3453968/Daten/4808067/antrag_national.pdf Mengisi formulir boleh dengan cara diketik atau ditulis tangan. Setau saya warna tintanya juga bebas, boleh hitam atau biru. Eh, tapi jangan merah ya, aneh kayaknya haha. Yuk kita mulai mengisinya :)