Langsung ke konten utama

Ribetnya Makan

Sesuai judulnya, akhir-akhir ini aku mengalami peristiwa demi peristiwa yang menunjukkan aku jadi lebih "rempong", lebih ribet dari biasanya. Rempong dalam makan, rempong dalam sosialisasi, rempong dalam tempat tinggal, dan rempong dalam hal lainnya. Pertama kali ke Leipzig membuatku harus adaptasi dengan aktivitas sehari-hari yang jauh berbeda dengan di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan syari'at Islam.
 
Sebagai muslimah, tentunya aku ga boleh jajan sembarangan. Di swalayan, aku melihat macem-macem daging yang dijual dan banyaaak sekali variasi pork seperti sosis, daging mentah dan nugget. Daging ayam dan sapi juga ada tapi ga ada tulisan halalnya. Sangat jarang sekali di sini, bahkan  ga di semua toko ada. Sebagai reminder, Islam udah ngatur bahwa halal itu bukan hanya kandungannya, tapi cara menyembelih dan cara mendapatkannya juga. Walaupun dagingnya halal, rasanya ga mungkin mereka nyembelihnya dengan menyebut nama Allah hehe. Sebagai alternatif, aku bisa makan ikan. Ikan juga banyak di jual di sini. Setelah persediaan mie instan habis, aku mulai makan ikan di minggu-minggu setelahnya. Yang terjadi adalah aku sampe eneg dan ga mau makan ikan lagi sampe beberapa hari. Astaghfirullah.

Itu baru daging mentah, belum makanan lainnya. Mayoritas makanan di sini emang ga disertifikasi halal (makasih ya MUI). Mau ga mau aku harus selalu ngecek komposisi setiap makanan dan minuman pake google translate. Hal ini membuat aku jadi ribet. Aku yang suka ngemil harus bener-bener yakin bahkan cemilanku itu aman dimakan. Belum lagi kalo makan di cafetaria kampus bareng temen-temen. Sebelum pilih makanan, aku selalu nanya ke pramusajinya, ini vegetarian food atau bukan. Aku merasa lebih aman makan vegetarian food, karena walapun makan ikan dan kue kita ga tau masaknya gimana dan kadang ada pork gelatinenya. Temenku pernah nanya :
"Are you vegan?"
"No, actually," kataku waktu itu
"Why don't you eat meat?"
"I can't eat pork. That's why"
"But it is just beef", kata dia lagi
Duh, males juga jelasin karena cara nyembelih dll. Aku bilang aja :
"I have to check the contain, sometimes it contains lard. For simple, I just eat vegetarian foods because I don't speak german language well".
Eh dia masih nimpali pake bilang : kalo kita ga tau itu ada porknya ga dosa kan, pura-pura ga tau aja. Ada-ada aja :D

Kadang jadi rindu bisa bebas makan apa saja di Indonesia. Alhamdulillahnya, aku sudah tau beberapa tempat yang jual makan halal, daging halal, bahan makanan asia, bahkan aku hafalin merek-merek halal yang ada di swalayan meski tempatnya jauh dan harganya sedikit lebih mahal. Semoga pembatasan ini tidak membuat kita patah semangat. Temen-temen yang udah biasa di luar negeri pasti udah tau dan udah ga heran lagi. Proud to be "sedikit rempong" karena hal ini membuktikan bahwa kita spesial.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speake...

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjut...

Ngapain setelah wisuda? (1)

Aku menulis ini karena banyak sekali yang bertanya padaku via bbm atau whatsapp. Kebanyakan pertanyaannya "Aku mau tanya, tolong jujur, selama habis wisuda ini kamu ngapain aja?" atau "Sekarang di mana setelah wisuda?" , "Mau kerja apa lanjut?" dan yang lebih ekstrem "Eh, kok kamu masih disini?" Semasa ngampus, aku sibuk kuliah dengan segudang tugas, kerja lab, ngerjain laporan, sesekali ikut penelitian dan lomba, jadi guru privat, dan lainnya. Alhamdulillah studiku di perkuliahan bisa aku selesaikan tepat empat tahun (dengan terseok-seok). Kebahagiaan ini terus bergulir hingga perayaan kelulusan datang di bulan September. Kemudian semua berubah biasa saja. Momen wisuda telah usai. Di H+1 wisuda, aku mengalami perubahan status yang sangat fundamental. Statusku bukan pelajar/mahasiswa lagi. Secara teknis aku pengangguran. Aku memutuskan tetap di Solo hingga akhir Oktober dan mulai memikirkan diriku harus bagaimana. Mau jadi apa. Aku bingung a...