Langsung ke konten utama

Masalah Semester Fee

Permasalahan datang lagi :D
 

Mungkin inilah hidup yang hidup, yaitu ketika ada masalah untuk bahan cerita ke anak cucu nanti. Permasalahan ini muncul tanpa terduga karena aku sudah merasa organizing everything well

Seluruh siswa di Leipzig wajib membayar semester fee. Bukan uang kuliah, tapi kontribusi untuk free transportasi (bus, tram, kereta dalam kota). Setelah bayar semester fee, kita akan dapat enrolment certificate dan unicard. Unicard ini yang nantinya sebagai bukti kalo kita ga perlu beli tiket transportasi selama selama satu semester. Unicard juga bisa diisi (top-up) uang untuk makan di mensa am park dan cafetaria kampus, bisa untuk bayar print dan fotokopi juga di beberapa lokasi kampus. Selain itu, unicard juga berfungsi sebagai kartu perpustakaan. Banyak banget kan gunanya.
 
***
By the way, ketika sudah beberapa hari di Leipzig, aku memutuskan segera enroll
ke kampus pusat (semacam registrasi on-desk). Tapi tapi tapi ketika aku kasih berkas-berkas untuk enroll, petugasnya bilang kalo uang semesteranku belum masuk. Apa??! Padahal aku transfer dari bulan Agustus pas di Indonesia dan sekarang udah Oktober sis. Pihak bank juga bilang pas aku transfer dulu kalo ngirim uangnya paling butuh waktu sehari, maksimal 3 hari. Akhirnya aku cuma dikasih temporary certificate of enrolment yang berlaku empat minggu T_T Terus aku disuruh ke kantor di Goethestrasse nemuin orang yang ngurus-ngurus anak Erasmus, sebut saja Frau H.

***
Besoknya aku nemuin Frau H dan ngasih bukti transfer (slip). Dia minta aku nunggu sampe uangnya ketemu. Permasalahannya mungkin karena transfer purpose nya ga ditulis. Harusnya diisi nama dan matriculation number (NIM) kita. Padahal aku udah nulis deh -_-
 
*** 
Aku menanti dan menanti. Aku harus beli tiket transportasi mingguan karena perlu naik bus/tram kalo mau ke pusat kota, ke stasiun, atau belanja alat tulis dan fotokopi. Aku juga selalu nolak kalo diajak ke Mensa/cafetaria kampus karena ga enak ditraktir atau dibayarin dulu terus (bayarnya harus pake unicard). Semua masalah itu insya Allah ga jadi masalah deh, asalkan akhirnya semester fee aku ketemu. Tapi aku dihubungi sama Frau H lagi karena dia minta bukti lain. Akhirnya aku minta tolong temenku di Solo untuk bolak-balik ke bank buat dapetin bukti remittance (thank you :') dan aku kirim ke Frau H. Tanpa terasa sudah dua minggu hilang tanpa kabar. Sebenernya aku sudah 2x ngirim email ke office tapi karena belum ada info dari bagian finansial ya mau gimana lagi. Aku cuma bisa menunggu dan berdoa.

***
Di suatu pagi yang dingin, aku mendapatkan sebuah email yang akhirnya bikin aku bolos kuliah. Email dari housemaster! Housemaster itu semacam bapak kos, tempat kita bikin perjanjian sewa dan lapor apa-apa tentang kos. Housemasternya minta aku mengupload certificate of enrollment atau unicard, maksimal hari senin depan,  kalo enggak aku bakalan kena charge 7% dari harga sewa! Why? Ya, karena aku emang tinggal di asrama mahasiswa/pelajar, jadi selain pelajar akan kena pajak tertentu. Sebenernya 7% itu ga banyak. 7 dari 100. 14 dari 200. 21 dari 300. Tapi karena dalam euro, besarannya jadi beda kalo dirupiahin. Selain itu, aku juga ga mau lah bayar sesuatu yang seharusnya ga aku bayar. Aku bingung banget, hari itu hari Rabu, dan belum ada kabar apa-apa tentang semester fee. Gimana mau upload certificate of enrolment? Aku cuma punya waktu Selasa-Jumat, karena Sabtu Minggu libur. Senin certificate harus ada di tangan, kalo ga duuuh. Aku ngirim email ke housemaster dengan kondisiku sekarang dan dijawab :

"I apologize, but we need scan of unicard or enrolment certificate for the whole semester because your temporary certicate is only valid for 4 weeks". Okelah pak.

***
Langsung capcus, aku memutuskan untuk bolos kuliah hari itu dan pergi ke office di Goethestrasse. Rencananya aku mau nemuin orang lain bagian Erasamus selain Frau H atau langsung ke bagian unicard. Belum tau sih siapa. Pergi aja dulu. Sebenernya sore nanti ada forum Erasmus buat ceritain minggu-minggu awal mobility program, tapi nunggu sore kok aku ga sabar ya, lagian ini lebih personal. Selain itu aku juga kontak temenku via whatsapp di Solo untuk ke bank lagi nyetak rekening koran. Aku pengen punya banyak bukti transfernya biar lebih valid. Akhirnya jam 10 aku nyampe ke office, aku langsung cari deh orang yang pas. Di setiap samping pintu r
uangan kantor ada nama dan bagian kerja dari pegawainya, jadi aku bisa milih lewat situ. Aku pun nemuin Frau S, bagian enrolment and exchange student dan ceritain semuanya. Aku diminta nyerahin bukti transfer dan dia coba kirim ulang ke bagian finansial. Udah dari sananya SOPnya emang sama kali ya, aku juga ga dapet solusi apa-apa dan harus nunggu sampe dihubungi. Aku lemes deh. Akhirnya, aku mutusin untuk nemuin Frau H juga. Frau H minta maaf dengan situasi ini tapi memang belum ada info. Aku udah pasrah sih, udah lah gpp kena charge 7%. Terus tiba-tiba Frau H, ada ide. Aha! "Maybe you can re-pay your semester fee, if it is possible. After your first transfer is found, we can reimburse your money. I think it's the easier way to deal with this condititon". Frau H mengernyitkan dahi. Jadi aku disuruh transfer semester fee lagi pake akun bank jerman, pasti prosesnya cepet. Paling butuh waktu dua hari certificate of enrolment dan unicardku udah jadi.
"I'll discuss with my academic coordinator. I'll contact you via email asap", kataku.
 

*** 
Dipikir-pikir emang itulah salah satu solusi terbaik dan tercepat. Aku dapat info dari temenku di Solo kalau sudah dicek di bank pusat dan transferanku udah terkirim (pihak bank ga bisa memastikan uangnya sudah masuk apa belum. Kalo ga ada berita gagal/masalah, berarti seharusnya sudah masuk). Tapi mereka ga bisa nyetakin rekening koran kalo bukan aku sendiri yang dateng. Yaudah gpp, yang penting ada angin segar. Well, saat itu juga terpaksa aku harus pinjem uang temenku untuk bayar semester fee lagi. Hari itu juga aku pinjem uang dan bakalan aku transfer ke universitas setelah forum diskusi Erasmus selesai.

***
Dalam forum Erasmus, hadir mahasiswa-mahasiswa exchange dan tim erasmus+ dari universitas yang selalu sabar ngurusi kami mulai dari registrasi hingga administrasi selama program. Aku sampaikan semua uneg-unegku. Aku ceritakan juga gimana aku harus menghabiskan euro perminggu untuk transport, terancam kena pajak, dan masalah proses registrasi akademik di kampus. Baiknya di sini adalah, orang-orang senang dikritik untuk jadi lebih baik lagi di tahun mendatang. Semua masalahku ditanggapi dan dicatat dengan baik sebagai evaluasi. Bahkan Frau M bilang pasti ada solusi dan dia minta aku ke kantornya besok sore meski kemungkinan terbesar adalah harus transfer semester fee lagi. Minimal ada titik cerah. Sepulang dari acara, aku ke bank dan ternyata sudah tutup. Kalo Rabu bukanya sampe jam 13.00. Aaa.. yasudahlah, aku transfer besok dari kantornya Frau M.

***
Besoknya kuliah terasa lamaaa. Rasanya pengen cepet-cepet selesai terus ke Frau M terus transfer. Bosen di kelas. Aku liat temen-temen juga pada ngantuk dan bosen, malah ada yang main hape padahal kuliah selesai 30 menit lagi. Jadi pengen ikutan main hape (jangan ditiru ya). Aku pun akhirnya buka hape dan lihat ada email masuk. Segera aku buka dan isinya bikin aku kaget. "Thank you for you support, we already found your transfer bla bla bla ye ye ye ye". Alhamdulillaaaaah. Certificate of enrolment ku udah dikirim juga softfilenya. Pulang kuliah, aku segera ke Frau M dan cerita. Ternyata Frau M udah tau hehe. Dia nyetakin cerificate (hardfile) ku dan dia bilang kalau mau konfirmasi tentang unicard masih bisa sekarang di lantai satu. Aku segera lari ke lantai satu dan katanya unicardku sudah bisa diambil besok.
 

***
Ya Allah alhamdulillah. Aku sendiri ga nyangka semua selesai dalam sehari, dari Rabu sampai Kamis tiba-tiba semua berubah lebih baik. Jumat aku sudah bisa pegang unicard dan udah bisa jajan di Mensa. Aku udah ngirim sertifikat ke housemaster juga. Terima kasih untuk semua pihak yang udah membantu dan mendukung sampe semuanya beres. Ini bukan akhir perjuangan. Ini adalah awal, awal yang baik, yang membuatku tenang kuliah dari hari ke hari. Memang ya, kalau Allah ingin, apa saja bisa terjadi.

***
Semoga bisa diambil pelajaran, mana yang harus dan yang tidak harus dilakukan jika menghadapi situasi serupa. Semoga bermanfaat :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speaker from Department of Chem

Cara Mengisi Formulir Visa Nasional (Residence Permit) Kedutaan Jerman

Hai travellers! Apply visa untuk pertama kali memang agak membingungkan. Tapi jangan takut, asalkan semua syarat sudah terpenuhi, proses pembuatan visa pasti jadi semakin mudah dan lancar. Formulir merupakan salah satu syarat pengajuan visa. Mau ga mau kita harus mengisinya kan? Kabar baiknya adalah formulir harus diisi dalam bahasa jerman! Saya sempet bingung karena ga bisa bahasa Jerman. Tapi Alhamdulillah, dengan segala macam upaya akhirnya sekarang saya sudah bisa mengisi formulir tsb dan akan share ke teman-teman yang membutuhkan. Pertama download dulu formulirnya di sini :  http://m.jakarta.diplo.de/contentblob/3453968/Daten/4808067/antrag_national.pdf Mengisi formulir boleh dengan cara diketik atau ditulis tangan. Setau saya warna tintanya juga bebas, boleh hitam atau biru. Eh, tapi jangan merah ya, aneh kayaknya haha. Yuk kita mulai mengisinya :)

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjutnya masin