Langsung ke konten utama

Pengalaman Datang ke Kedutaan Jerman untuk Apply Visa

Hasil gambar untuk kedutaan jerman 
Hai teman-teman, setelah syarat-syarat visa sudah lengkap dan sudah buat apppointment maka sekarang saatnya datang ke kedutaan sesuai waktu yang telah ditentukan. Sejujurnya saya belum pernah ngurus yang beginian apalagi sendiri. Sebenernya ada satu teman saya yang akan berangkat bareng saya. Dia sudah berpengalaman karena tahun kemarin sudah study overseas duluan. Tapi kita ga bisa dateng ke kedutaan bareng karena sulit mencocokkan waktunya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk mengurus visanya sendiri. Berbekal tanya-tanya dan browsing, bismillah saya berangkat ke Jakarta.

Appointment saya adalah pukul 10.30 WIB. Saya sudah tiba di depan gerbang kedutaan jam 10.00. Saya membayangkan saya bisa duduk-duduk dulu di halaman sambil tanya orang-orang yang juga lagi apply. Eh ternyata saya salah. Gedung kedutaan Jerman dilengkapi pagar tinggi dan ga sembarangan orang bisa masuk. Pintu masuknya dijaga dengan semacam tentara. Jadi guys, kalau mau ngajak teman atau saudara buat nemenin, mereka ga boleh ikut masuk dan alhasil harus nunggu di depan gerbang alias trotoar (terima kasih lovely one yang rela nungguin aku 2,5 jam. You're the best!). Di trotoar udah banyak orang-orang yang berkerumun bawa berkas. Saya semakin yakin kalo saya ga salah tempat dan itu bener kedutaan. Di depan gerbang orang-orang pada antri sambil bawa print bukti appointment. Saya ikutan antri. Pas giliran saya, petugas meminta saya menunjukkan paspor sama print bukti appointment. Kemudian saya diperbolehkan masuk.

Kemudian saya antri lagi untuk pengecekan. Handphone diminta untuk dimatikan. Kemudian tas saya diperiksa. Kebetulan saya bawa laptop dan laptop saya "dipinjam" dulu. Saya diberi nomor untuk mengambil laptop sepulangnya nanti dan saya dibailngin "Langsung ke atas aja".
Saya naik ke atas kemudian ada petugas yang menanyakan nama dan jam appointment saya. Kemudian petugas bertanya visa apa. Saya jawab "studi" dan saya disuruh ke loket 4. Di sana sudah ramai orang-orang membawa map. Di depan loket 4 kursi tunggunya sudah penuh. Saya duduk di depan loket sebelahnya. Saya menunggu nama saya dipanggil sambil kenalan sama mbak-mbak yang sepertinya seusia saya. Ternyata jam 11.30 saya baru di panggil. Petugas meminta dokumen kemudian mengeceknya satu persatu sambil ditanya "untuk apa". Berkas yang tidak perlu akan dikembalikan. Kemudian saya diminta scan sidik jari. Lalu saya disuruh mengisi dan mengecek summary aplikasi visanya. Jika sudah benar disuruh tanda tangan. Taraaa.. selesai sudah!

Note:
1. Jangan lupa bawa bolpen ya untuk tanda tangan.
2. Bawa barang secukupnya aja.
3. Bawa berkas yang lengkap dan yang kira-kira berhubungan di bawa aja buat jaga. Soalnya tiap orang urusannya kan beda-beda terkadang ada berkas yang diminta. Kemarin, ada mas-mas yang bolak balik 3x karena berkasnya kurang. 
4. Petugasnya ga seseram yang aku bayangin, bahkan baik menurutku. Aku kira kalo ada yang kurang langsung ga bisa diproses, eh ternyta enggak. Soalnya beberapa orang diperbolehkan menyusulkan berkas yang belum lengkap sih karena emang rumahnya deket dan memungkinkan untuk balik dalam 1-2 jam.

Begitu pengalaman pertama saya. Semoga ada banyak jalan untuk terus-terusan ke sana :) 

Picture source:https://itsmevava.files.wordpress.com/2012/07/img00876-20120719-1240.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speake...

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjut...

Ngapain setelah wisuda? (1)

Aku menulis ini karena banyak sekali yang bertanya padaku via bbm atau whatsapp. Kebanyakan pertanyaannya "Aku mau tanya, tolong jujur, selama habis wisuda ini kamu ngapain aja?" atau "Sekarang di mana setelah wisuda?" , "Mau kerja apa lanjut?" dan yang lebih ekstrem "Eh, kok kamu masih disini?" Semasa ngampus, aku sibuk kuliah dengan segudang tugas, kerja lab, ngerjain laporan, sesekali ikut penelitian dan lomba, jadi guru privat, dan lainnya. Alhamdulillah studiku di perkuliahan bisa aku selesaikan tepat empat tahun (dengan terseok-seok). Kebahagiaan ini terus bergulir hingga perayaan kelulusan datang di bulan September. Kemudian semua berubah biasa saja. Momen wisuda telah usai. Di H+1 wisuda, aku mengalami perubahan status yang sangat fundamental. Statusku bukan pelajar/mahasiswa lagi. Secara teknis aku pengangguran. Aku memutuskan tetap di Solo hingga akhir Oktober dan mulai memikirkan diriku harus bagaimana. Mau jadi apa. Aku bingung a...