Sebenernya aku masih ada kerjaan untuk bikin paper. Tapi kenapa ya, kadang kita banyak yang harus dikerjain tapi malah ngerjain yang lain yang ga seharusnya dikerjain. Well, aku pengen banget share tentang kebahagianku waktu berada di Kampung Inggris. Yap, tepatnya di Pare, Kediri, Jawa Timur. After resignation, aku berniat ngisi waktu kosong dengan belajar bahasa Inggris khususnya IELTS. Si cantik IELTS ini memang jadi syarat wajib kalo kita mau menimba ilmu di Eropa, apalagi lewat beasiswa. So, dengan berbagai pertimbangan berangkatlah aku ke negeri scholarship hunter itu. Biar dapet transportasi yang lebih murah, aku naik kereta ekonomi dari Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Kediri. Perjalanannya butuh waktu 13 jam. Mantap banget. Sampai di sana udah banyak bapak-bapak tukang becak yang nawarin, "Kampung Inggris? Kampung Inggris?" gitu. Udah kayak jadi artis. Terus-terus aku akhirnya naik becak sebesar 20.000 untuk dua orang. Terus-terus, aku diturunin di mana ya gitu lupa hihi terus naik travel ke Pare. Travelnya semi-semi angkot gitu dan semua penumpangnya waktu itu adalah calon murid kampung inggris. Bayar travelnya sekitar 25.000. Kemudian diantarlah aku sampai ke tempat kursusnya.
Sampai di Pare
Sebelum berangkat ke sana, aku sudah cari-cari info dan mendaftar di lembaga Global English (GE). Aku mendaftar IELTS Preparation dan include asrama. Karena masih buta daerah sana, aku ngerasa mending di asrama dulu karena ga usah susah-susah cari penginapan. Sampai di GE, aku langsung masuk ke Kantor GE di gedung paling depan dan daftar ulang. Di sana aku disuruh ngisi form dan dibilangin kalo asramaku Female 5. Aku juga diharuskan placement test (tapi enggak juga gpp kayaknya) sebelum kelas dimulai. Karena aku dateng H-2, jadi masih ada waktu lah buat placement besok-besok. Aku memutuskan untuk langsung ke asrama dan istirahat.
Daily needs and transportation
Aku belum tau Pare itu kayak apa jadi aku bawa macem-macem barang. Sorenya setelah aku keliling ternyata ga sulit kok buat dapet kebutuhan sehari-hari di sana. Memang sih ga ada alfa indo, tapi di sekitar GE banyak warung dan minimarket. Mau beli apa-apa ada kok. Di sini bahkan ada toko elektronik, bakery, semacam toserba juga ada. Jadi santai deh, ga usah bawa macem-macem, secukupnya aja hihi. Terus, untuk transportasi sehari-hari dari kos/asrama ke tempat les biasanya orang-orang naik sepeda. Banyak tempat penyewaan sepeda bulanan di sekitaran GE. Sewa motor juga ada tapi cukup mahal untuk bulanan, soalnya sekitar 50.000-100.000 perhari. Biasanya orang-orang sewa motor pas weekend aja untuk jalan-jalan. Kalo sewa sepeda harganya juga bervariasi sesuai kondisi sepeda. Rata-rata 50.000-100.000 per bulan. Kalo sewanya 2 minggu kenanya lebih mahal, tapi sesuai kebutuhan aja.
Well, aku udah pernah hidup di asrama jadi maybe it's really fun to come back to dorm again. Aku mikirnya gitu di awal dan emang seru sih ternyata (tapi next time aku ceritain kenapa prefer kos aja). Oh iya, aku sekamar bertiga. Roommates ku, satu dari Malang dan satu dari Kalimantan. Ada juga yang sekamar berlima. Ada yang cuma berdua. Sesuai ukuran kamarnya. Di asrama ada dua pembina. Mereka tidur di asrama juga dan bertugas ngawasi kita. Di asrama aku wajib berbahasa Inggris. Terus kita juga ada peraturan-peraturan yang (mau ga mau harus) disepakati bersama. Misal : pulang maksimal jam 10 malem, tiap jam 5 pagi dan jam 7 malem ada kegiatan, piket, dan lain sebagainya. Tapi ada peraturan yang agak aneh sih di Female 5 yaitu ga boleh minum kopi dan makan mie. What? Padahal itu sahabat mahasiswa-mahasiwa yang ngekos. Yasudahlah, kan bisa minum kopi dan makan mie di luar asrama jadi ga masalah. Temen-temen satu asrama berasal dari usia dan program yang berbeda-beda. Alhamdulillah mereka seru-seru banget. Temen sekamarku juga really kind. Mereka lebih muda tapi jadi kayak seumuran. Mungkin akunya yang berjiwa muda. Well, kayak yang aku bilang tadi tiap jam 5 pagi dan jam 7 malem ada kegiatan. Aktivitasnya sih biasanya baca dan ngafalin vocabulary, speech, debate, conversation, dan lain-lain ganti-ganti. Fun enough sih. Cuma yang pagi agak ngantuk apalagi aku ada kelas jam 7.
Pertama kali belajar IELTS
Aku belum pernah belajar IELTS sebelumnya. FYI, aku ambil IELTS Preparation di GE untuk dua minggu. Sebelum kelas, aku placement dua satu hari sebelumnya. Aku ditanyain mau ambil preparation yang mana kan waktu itu preparation IELTS dibagi jadi Speaking, Reading, Listening, dan Writing. Masing-masing ada level 1 dan 2. Aku mutusin ambil kelas Speaking, Listening, dan Writing 2. Placement test-nya cuma ditanyain pake bahasa inggris tentang biodata dan kenapa mau ambil itu. Placement testnya ga terlalu berpengaruh sepertinya. Pas hari H kelas dimulai, kita sebaiknya dateng pagi-pagi buat liat nama kita ada di kelas mana dan jam berapa. Jadi di GE sistemnya mirip kayak kuliah. Kelas dan jamnya tertentu. Ikutin aja sesuai jadwal yang udah dikasih. Oh ya, mostly tempat-tempat kursus di Pare mulai awal kelas pada tanggal 10 dan 25 seriap bulannya. Pas di kelas, guru-guru GE masih muda-muda. Beberapa dari mereka sih awardee beasiswa LN dan ngajar sambil nunggu keberangkatan. IELTS lumayan sulit sih apalagi buat aku yang belum pernah belajar sama sekali. IELTS beda banget sama TOEFL. IELTS bener-bener butuh semua skill panca indera kita (kecuali indera peraba ya wkwk). Dua minggu belajar IELTS rasanya masih kurang banget. Aku sempet ikut pre-tesnya dan hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. But, belajar IELTS di kampung inggris bener-bener bikin semangat. Kita bisa ketemu dengan orang-orang dari seluruh penjuru Indonesia yang punya mimpi yang sama. Kita juga bisa share dan update info-info beasiswa dari yang lain. Mantep deh. Liat mereka berapi-api gitu, pastinya kita juga ikut terbakar dan akhirnya sungguh-sungguh belajar. Bener-bener lingkungan yang positif.
Jadi kira-kira itu dulu yang bisa aku ceritakan. Di bagian kedua mungkin akan aku sebutkan destinasi wisata sekitar Pare dan Kediri, juga pengalamanku banting setir di 2 minggu selanjutnya. Kalo temen-temen ada waktu minimal 2 minngu dan berniat belajar bahasa inggris dengan harga terjangkau, mungkin kampung inggrislah solusinya. Selamat terus belajar guys! Semoga bermanfaat.
Gambar dari : http://media.viva.co.id/thumbs2/2016/03/02/56d6ad655da6c-kampung-inggris-pare-kediri_663_382.jpg
Komentar