Bulan ini jadi puncak sok sibukku di tahun 2021 untuk mengurus banyak hal. Alhasil, tenaga dan pikiran terkuras. Rasanya seperti lari marathon di jalan yang terjal. Napas pun mulai tersengal-sengal. Banyak hal aku kesampingkan, demi bertempur di medan perang melawan banyak pasukan. Semuanya ingin menang. Tapi aku tidak maju sendiri. Amunisi untukku selalu diberikan oleh mereka tanpa pamrih. Maka, tulisan ini aku tujukan untuk menggambarkan syukurku yang tiada habisnya.
Terima kasih untuk Allah swt yang selalu memberikanku kesempatan, kesehatan, dan hati yang penuh juga untuk kenikmatan yang tiada putus-putusnya :)
Terima kasih untuk orang tuaku, yang selalu bergantian menjaga Kautsar dari pagi hingga malam, mengerjakan pekerjaan domestik setiap harinya tanpa aku bantu, yang selalu mengurus keperluan Kautsar, yang selalu mendoakanku tanpa lelah.
Terima kasih untuk adik-adikku, yang selalu mau aku mintai tolong apapun. Setiap hari. Tanpa pernah marah dan menolak. Walau kadang sambil cemberut karena minta tolongnya banyak wkwk. Semoga kalian selalu sehat dan sukses.
Terima kasih untuk bibi. Hari terakhir sungguh banyak ujian tentang sinyal. Tapi semua selesai 40 menit sebelum pertandingan karena bantuan bibi. Belum lagi persiapanku beberapa hari yg lalu. Aku jadi ingat hari-hari kita saat masih gadis dulu. Semoga bibi selalu bahagia.
Terima kasih untuk ibu, yang selalu mendukung aku, mengikuti setiap perkembangan usahaku, mendoakan, dan memberikan kata-kata yang menyejukkan jiwa. Semoga ibu dan abah segera bertemu aku, mas dan cucu gantengnya.
Terima kasih dan maaf untuk anakku, Kautsar. Sungguh Kautsar adalah anak yang sangat baik dan pengertian. Kautsar sibuk bermain dengan mbah dan bibi-bibinya. Makannya juga banyak no drama selama aku sibuk. Kautsar selalu gembira dan sering menyapa orang-orang yang dikenalnya. Selama aku pergi, Kautsar tidak pernah rewel mencari umminya. Bahkan kadang, Kautsar memilih untuk bobok di gendongan mbah biar ummi bisa mengerjakan pekerjaan lainnya. Tapi ummi tetap berusaha memasak, memandikan, menyuapi dan menyusui Kautsar sebelum padat beraktivitas. Hari ini, saat aku sudah senggang, Kautsar mulai menunjukkan rindunya. Saat aku datang, Kautsar langsung minta digendong dan bobok di pelukanku. Masya Allah anakku. I love you.
Terakhir, untuk suamiku yang entah dukungan apa yang tidak dia berikan. Terkadang aku takut untuk menyatakan perasaanku di ruang publik. Aku tak mau orang lain salah mengerti. Tapi sungguh, aku tidak melebih-lebihkan meski hanya benar-benar sedikit bagian yang kuceritakan. Kadang aku berpikir, mengapa Allah begitu baik, mendatangkan pasangan yang sangat mendukungku dalam berbagai hal. Terkadang aku merasa seperti anak kecil yang selalu diayomi dan dilindungi. Di sisi lain, aku diberikan kesempatan menjadi wanita yang berkembang, punya pilihan, bisa bersuara dan berjalan dalam koridor cita-citaku. Terima kasih sayang..
Paling terakhir, terima kasih untuk aku sendiri yang sudah berjuang hingga saat ini.
Jadi, mari kita liat qadar-Nya pada perhelatan akbar tahun ini. Mari rapatkan harapan, merajut asa, dan berprasangka baik pada-Nya. Semoga doa-doa yang dirapal tanpa lelah akan menjadi kebahagiaan yang nyata. Mari menunggu, kejutan apa lagi yang akan tiba hari ini? :)
Komentar