Langsung ke konten utama

Mata Kaca Mas

Aku belum pernah lihat mas menangis. Satu kali pun. Belasan jam aku bersamanya dalam sehari waktu itu. Mas selalu kelihatan kuat. Bahkan jarang sekali curhat ngeluh-ngeluh kayak aku. Kadang aku ingin merasakan jadi tempat kedua untuk mas mengadu. Seperti anak kecil yang dinakalin temannya, lalu lari sambil menangis, mengadu ke ibunya. Kocak memang, tapi rasa memiliki ini begitu besar hingga rasanya ingin jadi yang paling tahu.

Meski belum lihat mas menangis, dua kali aku lihat mata mas berkaca-kaca. Yang pertama, hampir setahun yang lalu saat membahas hidup dan mati. Kami sadar, pertemuan ini akan bermuara pada perpisahan. Waktunya entah kapan, tapi pasti datang. Saat itu, kami berdoa agar besok kami "pulang" bersama-sama. Kami berpelukan erat tanpa celah. Kemudian aku melihat wajah mas. Wajahku semakin jelas terpantul di bola mata mas. Mata mas lebih lembab dari biasanya. "Mas nangis?", tanyaku sambil berbisik. "Enggak".

Yang kedua, aku lihat di bandara Jogja. Adi Sucipto, bukan YIA. Sudah waktunya mas pulang ke Balikpapan. Berat sekali, seperti biasanya. Aku melambaikan tangan. Mas berjalan berbalik menuju antrian untuk check-in. Sebelum hilang di antara kerumunan, aku melihat mata mas berkaca-kaca. Kacanya tipis namun berkilat seperti berlian. Sejak saat itu, mas tidak pernah mau 'ku antar ke pintu check-in. Mas selalu mengantarkan aku ke jalan arah stasiun, lalu berbalik pergi. Meninggalkan memang sedikit lebih mudah dibanding ditinggalkan hehe. Tapi untuk kasus ini, tentu sama-sama berat.

Entah kapan lagi aku melihat kaca-kaca di mata mas. Aku harap tidak. Aku ingin mas bahagia selalu.

"Tapi besok mas nangis ya. Di sampingku. Saat anak kita lahir" :).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speake...

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjut...

Ngapain setelah wisuda? (1)

Aku menulis ini karena banyak sekali yang bertanya padaku via bbm atau whatsapp. Kebanyakan pertanyaannya "Aku mau tanya, tolong jujur, selama habis wisuda ini kamu ngapain aja?" atau "Sekarang di mana setelah wisuda?" , "Mau kerja apa lanjut?" dan yang lebih ekstrem "Eh, kok kamu masih disini?" Semasa ngampus, aku sibuk kuliah dengan segudang tugas, kerja lab, ngerjain laporan, sesekali ikut penelitian dan lomba, jadi guru privat, dan lainnya. Alhamdulillah studiku di perkuliahan bisa aku selesaikan tepat empat tahun (dengan terseok-seok). Kebahagiaan ini terus bergulir hingga perayaan kelulusan datang di bulan September. Kemudian semua berubah biasa saja. Momen wisuda telah usai. Di H+1 wisuda, aku mengalami perubahan status yang sangat fundamental. Statusku bukan pelajar/mahasiswa lagi. Secara teknis aku pengangguran. Aku memutuskan tetap di Solo hingga akhir Oktober dan mulai memikirkan diriku harus bagaimana. Mau jadi apa. Aku bingung a...