Langsung ke konten utama

"Istri yang Pesimis"

Di antara hobiku yang negatif, aku tu sering memikirkan hal-hal yang kadang ga perlu. Aku tanya teman-temanku yang perempuan, mereka katanya juga gitu. Tos deh. Penyakit emang ini ya.

Salah satu yang sering kupikirkan adalah besok aku jadi apa ya. Sebelum menikah aku memang punya sejuta cita-cita. Tapi setelah menikah, rasanya aku kok jadi super nyaman ya. Banyak aktivitas yang lebih 'ku dambakan. Menggendong anak, masak bakso untuk suami, beres-beres rumah. Ah, dulu waktu single ga pernah kepikiran gini. Sekarang rasanya I wanna be a good wife, a good mother. Tapi di sisi lain, ada perasaan-perasaan "ingin" meraih apa dulu yang jadi mimpi-mimpiku. Hal ini juga yang jadi pemantik aku untuk berjuang. Tapi kemudian aku harus menyelesaikan dulu tugasku untuk lulus studi. Lalu galau dengan realita, semangat lagi, risau lagi, dan begitu seterusnya. Sampai-sampai aku berpikir, apa mungkin ya aku bisa.

Dan anehnya, aku pun curhat itu ke suamik. Emang apa-apa aku curhat sih. Detail lagi. Nambah-nambah pikiran mas aja hehehe. Tapi hebatnya laki-laki berinisial SW ini, segala macam "concern" dariku, bahkan yang absurd, bisa diakomodasi. Mas menanyakan apa saja cita-cita hidupku. Dengan berbinar-binar, 'ku ceritakanlah semuanya. Tentang aku ingin mengabdi, ingin berprofesi apa, punya aktivitas apa saja besok dan banyak hal yang sedari dulu berselimut di lubuk hati. Tak lupa aku bertanya apakah boleh. Karena sekarang, ridho suamilah yang terpenting. Dan kabar baiknya, tentu mas membolehkan. Mengamini semua yang aku ingin.

HS : Tapi mas, kalau akhirnya jadi ibu rumah tangga gimana?
SW : Boleh juga. Apa pun itu mas pastikan akan dukung.
HS : Terus yang ga boleh apa?
SW : JADI ISTRI YANG PESIMIS

Ah sore itu, rasanya lebih hangat dari biasanya. Hidup ini manis, kenapa harus pesimis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teks MC Bahasa Inggris di Acara Kuliah Pakar (Stadium General)

Rabu kemarin aku diminta jadi MC di acara kuliah pakar dengan dua pembicara. Satu satunya pembicara dari Turki dan satunya lagi adalah dosen UNS sekaligus mahasiswa post-doc di Dortmund, Jerman. Acaranya alhamdulillah lancar meski didn't run smoothly. So, di sini aku akan share teks MC berbahasa inggris. Semoga bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan.  Ladies and gentleman, may I have your attention please. Please have a seat because opening ceremony is about to begin. Assalamualaikum wr wb. Good Morning ladies and Gentleman, welcome to  2 nd Floor room, Graduate School, Universitas Sebelas Maret. We would like to express our sincere gratitude to 1.   Excellency The Head of Chemistry Graduate Program / Dr. rer. nat. Fajar Rakhman Wibowo, M.Si 2.   Honourable the speaker from Department of Chemical Engineering, Izmir Institute of Technology/ Prof. Selatahattin Yilmaz, welcome to Indonesia. 3. Honourable the speake...

Tahapan Rekrutmen Medical Delegate Trainee (MDT) PT Nestle Indonesia Oktober-November 2015

Karena banyak yang request, akhirya aku bikin edisi yang more detail.  Posisi MDT PT. Nestle Indonesia bisa didapatkan melalui rekrutmen kampus, jobfair, dan event pencarian kerja lainnya. Rekrutmen kampus mungkin salah satu yang berpeluang besar untuk kita, terutama fresh graduate. UNS Surakarta. Posisi yang ditawarkan adalah Medical Delegate Trainee (MDT). Saat aku mendaftar dulu, secara umum tahap seleksinya ada 7 : short interview, focus group discussion, in depth interview, join visit, final interview, medical check up, dan salary offering. Kalau dari rekrutmen kampus, biasanya kita diminta mengisi form online mengenai biodata kita. Kemudian, pada hari yang sudah ditentukan, kita diminta datang ke tempat seleksi. Pastikan pakai baju yang rapi dan bersepatu. Nestle akan  mengawali rekrutmen dengan memberikan presentasi mengenai introduction about perusahaan. Nestle bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tagline nya adalah good food, good life. Selanjut...

Ngapain setelah wisuda? (1)

Aku menulis ini karena banyak sekali yang bertanya padaku via bbm atau whatsapp. Kebanyakan pertanyaannya "Aku mau tanya, tolong jujur, selama habis wisuda ini kamu ngapain aja?" atau "Sekarang di mana setelah wisuda?" , "Mau kerja apa lanjut?" dan yang lebih ekstrem "Eh, kok kamu masih disini?" Semasa ngampus, aku sibuk kuliah dengan segudang tugas, kerja lab, ngerjain laporan, sesekali ikut penelitian dan lomba, jadi guru privat, dan lainnya. Alhamdulillah studiku di perkuliahan bisa aku selesaikan tepat empat tahun (dengan terseok-seok). Kebahagiaan ini terus bergulir hingga perayaan kelulusan datang di bulan September. Kemudian semua berubah biasa saja. Momen wisuda telah usai. Di H+1 wisuda, aku mengalami perubahan status yang sangat fundamental. Statusku bukan pelajar/mahasiswa lagi. Secara teknis aku pengangguran. Aku memutuskan tetap di Solo hingga akhir Oktober dan mulai memikirkan diriku harus bagaimana. Mau jadi apa. Aku bingung a...