Sebelum Latsar dimulai sebenarnya aku sudah "kena mental". Cerita angkatan-angkatan sebelumnya seperti momok yang selalu mengiringi penantianku. Tapi setelah aku sendiri menjalaninya, ternyata tidak seseram itu. Tahap demi tahap aku lalui. Mulai dari MOOC dan ujiannya. Lalu zoom-zooman dengan couch, mengerjakan tugas-tugas dan mulai menyusun rencana aktualisasi. Semua itu berjalan begitu saja dengan santainya. Sibuk memang, tapi tidak sesibuk yang ada di pikiranku masa dulu -kukira sampai tidak sempat bernafas lega. Di masa latsar itu, ternyata aku masih bisa membuat cireng. Masih sempat menonton series netflix bahkan beres-beres dan mengungsi 1 malam karena rumahku pernah kebanjiran. Saat masa latsar itu juga aku baru menerima mbak baru untuk si ucay. Rasanya sudah pasrah Lillahi ta'alaa. Sudah tidak tahu apakah harus percaya ke pada si mbak ini atau tidak. Apakah mbak ini akan betah atau tidak. Apakah rajin, jujur dan berniat lurus bekerja. Entahlah. Saat itu yang terpe...
Always look on the bright side of life