Tiap tingkat kehidupan pasti ada ujiannya, ada masalahnya. Pasti begitu ya. Saat masih kerja lab untuk data tesis masterku, ujiannya hanya satu: hasil labnya ga jadi-jadi. Senyawa yang diinginkan belum terbentuk. Berkali-kali gagal. Beratus kali ngulangin lagi. Kalau diingat rasanya sangat hopeless. Jauh dari suami dan keluarga, beasiswa udah habis, kerja labnya belum berhasil, umur juga semakin nambah. Jika urusan lab sudah selesai kayaknya udah kelar masalah hidup ini. I thought like that but I was wrong hehe.
Aku mau cerita sekelumit tentang studiku. Untuk muhasabah aku sendiri di kemudian hari. Juga untuk pelajaran bagi anak-anakku kelak. Seperti kata mas suami, "Setidaknya anak kita harus tahu bahwa mereka punya orang tua yang mau berjuang dan pantang menyerah".
Waktu itu, aku sudah bergumul dengan barang-barang laboratorium hampir satu tahun untuk membuat enam macam senyawa baru. Aku tidak pernah tahu kapan akan berakhir. Dan tidak ada yang tahu. Dosbing pun tak tahu. Jika di kimia ambil bidang "sintesis" khususnya senyawa baru maka ikhtiar dan doa adalah yang paling utama. Aku sudah memikirkan jika kelak harus tambah semester lagi yang ketujuh. Udah macam dua kali S1. Tiap sore yang hujan selalu dimeriahkan dengan hujan pula dari kedua mataku. Rasanya sudah lelah. Tapi apa iya, hanya urusan begitu kita langsung menyerah. Toh di luar sana banyak pula orang yang berkecimpung dalam masalah. Bahkan lebih berat. Bukan cuma urusan studi yang tidak menentukan hidup dan mati. Hal-hal seperti itu lah yang sesekali hadir untuk menyemangatiku. Tapi aku sangat ingin lulus. Ingin segera berkumpul dengan suami dan keluarga tercinta. Ingin jadi orang yang bebas. Ingin berkarya lebih luas.
Dalam lamunan pasrah, di suatu pagi yang cerah, dengan sekejab mata tiba-tiba senyawa-senyawaku jadi. Like magic. Dengan izin Allah.
Waktu itu sebenarnya aku tidak tahu apakah jadi atau belum sebelum diuji (karakterisasi). Entah mengapa saat itu aku yakin karena bentuk senyawanya berbeda dari biasanya. Dan benar saja, senyawaku jadi. Aku malah bingung karena tidak menyangka akan secepat ini jadinya. Bahkan, hal ini juga menujukkan 75% kerja labku sudah selesai tinggal uji aplikasinya sebagai antibakteri. Dua minggu kemudian uji antibakterinya juga selesai. Aku cuma bengong ya sambil nunggu hasil uji karakterisasi lainnya yang belum kelar. Trus tinggal analisis data. Aku bengong lagi. Terlalu cepat sampai gak tahu mau mengerjakan yang mana dulu.
Setelah data lab selesai, cepat-cepat aku mendaftar Seminar Kemajuan Tesis. Banyak drama lagi karena sudah mendekati liburan akhir tahun. Dosbing minta diundur ke Januari saja. Aku sejujurnya gak mau nunda-nunda lagi, tapi waktunya tinggal seminggu sebelum liburan. Entah bagaimana tiba-tiba cling, dalam seminggu itu aku sudah melaksanakan seminar. Akhirnya bisa sedikit lega, meski ada dua seminar lagi di depan mata sebelum sidang akhir :)
Tu bi kontinyud...
Komentar