aku sakit hati di suatu sore
Saat langit jingga merekah
Sang matahari perlahan sembunyi
Kau bagai karang di pesisir pantai
Hatimu seperti es yg tak kunjung cair
Aku bersembunyi di markas kesedihan
Memutar kran perlahan
Menuang campuran surfakfan di pakaian
Tanganku bekerja
Tapi hati dan mataku tidak
Ku tumpahkan bendungan ini
Tak bisa ku tahan lagi
Hingga langit cerah berganti kelam
Adzan berkumandang sahut-sahutan
Seketika aku ingat suatu ungkapan :
"When you tempted to lose patience with someone, think how patient Allah has been with you all the time"
Aku mematung satu napas
Aku mengambil keputusan : tak perlu sakit hati!
Saat langit jingga merekah
Sang matahari perlahan sembunyi
Kau bagai karang di pesisir pantai
Hatimu seperti es yg tak kunjung cair
Aku bersembunyi di markas kesedihan
Memutar kran perlahan
Menuang campuran surfakfan di pakaian
Tanganku bekerja
Tapi hati dan mataku tidak
Ku tumpahkan bendungan ini
Tak bisa ku tahan lagi
Hingga langit cerah berganti kelam
Adzan berkumandang sahut-sahutan
Seketika aku ingat suatu ungkapan :
"When you tempted to lose patience with someone, think how patient Allah has been with you all the time"
Aku mematung satu napas
Aku mengambil keputusan : tak perlu sakit hati!
Note : aku sedang nyuci baju di lantai 3 yg merupakan tempat terbuka, tempat menangis mengadu pada alam, kemudian kembali ke kamar dengan ceria lagi :)
Komentar