Teman yang baik apakah juga pendengar yang baik?

Pertanyaan ini mudah dijawab. Mungkin jawabannya adalah ya/tidak, tapi menurut saya jawabannya adalah belum tentu. Teman yang selalu ada di samping kita, selalu membantu kita saat kita kesulitan, menghibur kita saat kita sedih, dan selalu memahami perasaan kita adalah teman yang baik. Lalu apa hubungannya dengan pendengar yang baik? 

Sebagian orang mungkin tidak memperhatikan hal ini. Tapi hal ini sangat penting dalam dunia persahabatan. Manusia tidak semua sama. Kita berbeda-beda tetapi itulah yang membuat hidup ini terasa indah. Perbedaan itu mencakup berbagai hal termasuk dalam pergaulan. Sebagian orang gemar menceritakan hal-hal tentang dirinya. Mereka terbuka pada semua orang dan ceria. Sebagian orang hanya terbuka untuk masalah-masalah yang sifatnya umum, sedangkan untuk masalah pribadi mereka hanya bercerita pada orang tertentu. Sebagian lagi cenderung tertutup. Nah, ketika seorang teman menceritakan sesuatu tentang dirinya (atau curhat dalam bahasa gaulnya), terkadang orang yang diajak bicara langsung memotong pembicaraan dan malah gantian bercerita. Hal itu sering terjadi, apalagi ketika orang yang diceritakan itu mengalami hal yang serupa. Orang yang tadinya ingin meminta solusi atas permasalahan atau ingin sharing tentang sesuatu, sekarang malah menjadi pendengar. Kemudian ingin bercerita sedikit, eh malah disuruh mendengarkan lagi. Seperti ini memang bukan tindak kriminal. Tapi ini berhubungan dengan etika, kawan! :)

Ketika seseorang diceritakan sesuatu hal oleh orang lain, berati orang itu termasuk orang yang baik dan sudah dianggap teman. Jadi, ketika kita diajak bicara biarkan teman kita itu selesai kemudian berilah tanggapan atas apa yang dia sampaikan, ketika dia sudah selesai kita boleh menceritakan hal serupa ketika kita juga mengalaminya tetapi ingat bahwa itu adalah forum miliknya. Menguasai pembicaraan tidaklah membuat kita menjadi pemenang. Ketika teman kita ingin curhat tetapi kita malah gantian curhat kepada dia pasti dalam hati dia sangat sedih, kesal, dan mungkin menyesal telah bercerita. Ayo jadi teman sekaligus pendengar yang baik.

Ketika saya tinggal di asrama dulu, semua teman-teman saya bersikap demikian. Bahkan ketika kami reuni, kebiasaan itu masih tetap berjalan. Ketika saya bercerita, dia mendengarkan dengan seksama kemudian memberi tanggapan, saya membalas tanggapannya, setelah saya selesai kemudian dia mulai bercerita dan saya gantian mendengarkan kemudian memberi tanggapan. Demikian seterusnya dan ini berlaku pada setiap pembicaraan. Setiap percakapan sangat kondusif dan mengobrol menjadi hal yang menyenangkan. Salah satu masalah yang terjadi untuk bertindak demikian adalah tema pembicaraan. Terkadang memang sulit mendengar sesuatu hal yang sama sekali tidak menarik bagi kita. Kita menganggap bahwa yang di-curhat-in itu nggak penting. Tapi ingat setiap orang mempunyai perasaan yang berbeda-beda. Dengarkanlah apa yang dia sampaikan. Berilah tanggapan seperlunya, berikan solusi semampu kita, dan jawablah dengan ekspresi yang menyenangkan sesuai dengan pembicaraan walaupun kita tidak tertarik. Jangan pernah memotong dan bergantian bercerita hal-hal yang sama. Jangan pula mendengarkan kemudian langsung bercerita ketika teman kita selesai atau seperti tidak sabar menantikan teman kita berhenti. Berilah tanggapan atas pembicaraannya. Mendengarkan dan memberikan tanggapan merupakan bentuk apresiasi yang saat mudah dilakukan :)

 

Mendengar adalah hal yang sulit lho. Berbicara sangat mudah. Silakan dicoba :)