Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Long Distance Marriage

Beberapa hari yang lalu, Allah menakdirkan aku dan mas bertemu. Meski singkat, rasanya hilang semua penat. Meski singkat, senyum jadi hiasan terhebat selama bersama. Meski singkat, tubuh yang sakit kini menjadi sehat. Namun, ketika tatapan mata telah usai sementara, bisikan di jiwa terus bertanya sampai kapan ini semua. Bukannya tidak bersyukur, hanya saja berdua rasanya lebih sempurna.  Tapi perihal hidup manusia, tak elok jika selalu melihat yang di atas. Manusia merasa kurang saat menilai sesuatu yang dirasa tidak pas. Maka, pengalaman orang-orang terdahulu ataupun cerita-cerita orang lain mungkin bisa jadi kunci. Yah meski tak mengobati, minimal bisa mengurangi beban di hati.  Aku tidak sengaja bertemu teman baru. Dia bercerita bahwa sudah hidup berjauhan dengan suaminya sejak dulu. Dari mulai menikah hingga anaknya masuk sekolah. Jika dihitung-hitung lima tahun. Kenapa tidak ikut saja? Sama seperti aku, semua punya kisah yang unik. Tak ada yang mau hidup berjauha...

Lelah

Manusia bisa lelah, bisa payah, dan rasanya ingin menyerah. Manusia bisa mengaku kalah lalu bagai melambaikan bendera putih dengan tiang galah. Setiap hari aku disuguhi aktivitas yang menjemukan. Terus menerus sampai bosan. Aku mungkin belum jadi istri sempurna karena belum ada keturunan. Hari-hariku masih diliputi bayang-bayang studi. Pagi hingga sore hari, banyaaak sekali agenda yang menanti. Malam yang singkat rasanya jadi tempat menumpahkan isi hati juga memanjakan diri. Dalam perenungan hari-hari ini, aku bertanya-tanya. Aku saja lelah begini bagaimana mas ya. Sedari pagi hingga petang bahkan dini hari masih saja mengerjakan sesuatu. Meski lelah, seorang suami tak pernah menyerah pada takdir. Lelaki sejati selalu giat bekerja, memenuhi nafkah untuk istri dan anak-anak. Mereka mungkin kesal pada kolega, tapi senyum bayi di rumah jadi obat paling mujarab. Tubuh mereka mungkin pegal, tapi tidak dirasa demi membuat keluarga nyaman untuk tinggal. "Suamiku terima kasih untuk ...