Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Surat Pengunduran Diri

Well guys , aku sempat bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang nutrition, health, and wellness. Tapi karen beberapa alasan, aku memutuskan resign . Disini aku mau share isi surat pengunduran diri aku mudah-mudahan bermanfaat bagi teman-teman yang akan memutuskan jalan serupa. Yang di-bold silakan diisi sesuai kondisi masing-masing ya. Metro, 31 Mei 2016 Kepada Yth HRD Manager Nama perusahaan di tempat Dengan hormat, Melalui surat ini, saya yang bernama Nama (no. karyawan) bermaksud untuk melakukan pengunduran diri dari Nama perusahaan sebagai Jabatan , yang terhitung sejak 31 Mei 2016. Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan pada saya untuk bekerja di perusahaan ini. Saya juga memohon maaf kepada semua karyawan dan pihak manajemen perusahaan jika terjadi kekeliruan atau kesalahan selama saya bekerja di perusahaan ini. Saya berharap Nama perusahaan dapat berkembang dan terus maju dalam memberikan nutrisi terbaik bagi

Berhenti Bukan Berarti Menyerah

  Hari ini akan jadi hari yang bersejarah di hidupku. Satu dari ribuan sejarah yang sudah aku torehkan, yang ini rasanya noticeable to remember. Aku mengakhiri semua perjuangan yang aku mulai (yang sedari dulu aku ragukan tapi tetap aku perjuangkan). RESIGN. Re = mengulang, Sign = tanda, jadi bikin aku flashback, ingat semua gairahku yang tumpah di bulan Desember lalu. 30 November, 1 Desember, boleh jadi kukira adalah awal karirku. Tiga minggu penuh aku dan enam puluh teman dari Sabang sampai Merauke (yang membuatku  tidak meragukan keanekaragaman hayati Indonesia) dikarantina bahagia di sebuah gedung moderate mewah yang namanya Wisma PKK. Harusnya satu tahun dari tanggal itu kami akan kembali lagi dan mencicipi masa lalu yang kemudian (berharap) jadi manis untuk men ja lani final interview . Aku, waktu itu duduk paling depan, tepat berhadapan dengan wanita nomor satu di perusahaan susu Switzerland Indonesia, paling lantang meneriakkan bahwa aku harus kembali ke situ bersama enam

Teruntuk Adik-adikku

Aku bangga ketika kalian jadi sholihah. Aku tak mau kalian bermesra dengan dia yang belum tentu jodohmu. Sehari sebelum akad nikah pun masih banyak kemungkinan terjadi. Jadi jaga dirimu. Jaga malumu. Jika besok cinta tak sah jadi lumrah, janganlah dik. Biarlah kalian terasing. Kelak kalian akan rasakan, sulitnya saling menunggu dan menjaga diri akan jadi romantisme paling agung setelah menikah. Tak ada canggung, tak ada sesal, hanya bahagia. Aku bangga kalian tidak jadi apa-apa, tidak jadi pejabat, tidak jadi menteri, asalkan lisan kalian baik. Banyak dosa dimulai dari perkataan. Malulah pada orang tua yang sudah mendidik kita siang dan malam. Aku senang kalian murah senyum. Senyum itu mudah. Senyum akan jadi perhiasan terbaik di wajah, jadi pertahankanlah. Malulah jika orang lain melihat wajah masam kalian. Jaga ibadah, jangan malas, rajinlah dan bertanggung jawab. Jadilah wanita kuat tapi tetap santun di masyarakat. Sekarang kalian sudah dewasa, mbak sudah menikah